Balikpapan, (Antaranews Kaltim) – Pemerintah berencana menambah alat sensor gempa untuk dipasang di Pulau Kalimantan.

    
“Kami tambah 5 lagi seismograf,” kata Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Mugianto, Selasa.

Saat ini, jelas Mugianto, Kalimantan sudah punya 12 seismograf tersebut dan dipasang di sepanjang pantai timur Kalimantan, dari selatan ke utara atau dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Ke-5 unit yang akan dipasang tersebut bantuan dari Pemerintah Jerman dan Jepang. Menurut Mugianto, data yang direkam alat-alat tersebut langsung dikirim ke BMKG. Bila data itu menunjukkan potensi gempa merusak dan tsunami atau gelombang pasang, maka segera hasil analisisnya disampaikan kepada Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalop) BMKG, TNI, dan Polri.

“Agar dapat segera dijalankan prosedurnya, seperti minta kesiapsiagaan pemerintah setempat dan masyarakat,” jelas Mugianto.  

Mugianto menjelaskan, bahwa bagian timur Pulau Kalimatan meskipun relatif kecil namun memiliki potensi terjadi gempa dan tsunami. Di sisi timur ini ada sesar (patahan kerak bumi) yang aktif bergerak yaitu Sesar Sangkulirang-Mangkalihat di Kutai Timur, Sesar Semporna di Sabah di utara Pulau Tarakan.

Dalam dua tahun terakhir BMKG mencatat gempa terjadi pada 3 Mei 2018 di Long Kali, Paser. Kekuatan gempa 4,5 skala Richter. Gempa berpusat di 1’96 lintang selatan dan 115’83 bujur timur, dengan epicentrum di kedalaman 10 kilometer.

Sebelumnya, pada 27 Maret 2018, gempa bumi tektonik terjadi di Selat Makassar dengan kekuatan 3,8 skala Richter di 1’01 lintang utara dan 118’20 bujur timur atau 127 kilometer arah timur laut Bontang.

Ibu kota Kaltim Samarinda dan Balikpapan sempat merasakan goyangan dari gempa 7,3 skala Richger yang terjadi di Selat Makassar dekat Palu, yang kemudian menimbulkan tsunami dan melululantakkan kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pulau Tarakan di Kalimantan Utara, adalah wilayah Kalimantan yang paling sering merasakan guncangan. Pada 21 Desember 2015, Pulau Tarakan goyang karena gempa 6,1 skala Richter. 

Namun demikian, dari seluruh gempa-gempa tersebut, tidak sampai ada jatuh korban jiwa atau kerusakan parah bangunan.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019