Sangatta (Antaranews Kaltim) - Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menjadi tempat pendidikan internship dokter, sebanyak 21 dokter dari berbagai daerah seperti Medan, Universitas Trisakti (Jakarta), Universitas Wijaya Kusuma (Surabaya), Universitas Mulawarman (Samarinda) dan beberapa daerah lainnya melaksanakan internship atau program yang disiapkan untuk kompetensi  pendidikan. 

Setiap tahun Kabupaten Kutim, melalui Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Sangatta, menerima program dokter internship. 

"Dokter internship, adalah dokter yang ditugaskan dari pusat sebagai transisi. Karena belum boleh mendapatkan surat izin praktik (SIP) sebelum menyelesaikan kegiatan tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani. 

Dia menyebut, Program Internship Dokter Indonesia (PIDI) menjadi harapan untuk perbaikan sistem kesehatan di Indonesia. 

Disamping bertujuan untuk menjaga kualitas kompetensi dokter, program dokter internship juga diproyeksikan untuk meratakan distribusi tenaga dokter hingga kedaerah-daerah terpencil dan daerah bermasalah kesehatan. 

Selain itu untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri. 

Kegiatan itu menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan.

"Untuk di Kutim ada dua wahana yang menjadi tempat rujukan PIDI yaitu RSUD Kudungga dan Puskesmas Sangatta Selatan. Dalam pelaksanaan ditugaskan selama satu tahun dan tugasnya ditukar setiap enam bulan yakni di RSUD Sangatta dan Puskesmas Sangatta Selatan," jelas Bahrani.

Lebih lanjut, Bahrani mengatakan, kegiatan itu juga sangat membantu Kutim, terutama dibidang pelayanan kesehatan karena sifatnya membantu sambil mengobservasi kegiatan-kegiatan apa yang ada di RSUD dan Puskesmas. 

Untuk kedepan, kata Bahrani, akan dilakukan lebih luas lagi sehingga tidak hanya di Sangatta saja tapi akan dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lainnya. 

Perlu diketahui, internship adalah proses pemantapan mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan, secara terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga. 

Dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. (hms11)

Pewarta: Wardi Kutim

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019