Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Aktifitas tim Badan SAR Nasional melakukan penyisiran di lokasi jembatan runtuh Tenggarong, Kutai Kertanegera sejak Sabtu siang (3/11) mulai terlihat sepi, akibat guyuran hujan sejak pukul 14.00 wita di wilayah Tenggarong.

Berdasarkan pantauan dilapangan, Sabtu siang beberapa speed boat yang biasanya aktif melakukan penyisiran dalam rangka pencarian korban akibat jembatan runtuh tak terlihat melakukan aktifitasnya.

Para petugas Badan SAR Nasional, Brimob dan Kepolisian yang biasanya aktif melakukan tugas, tampak berteduh di tenda-tenda darurat yang didirikan di posko penyelamatan, akibat guyuran hujan yang baru pertama kali turun paska kejadian runtuhnya jembatan Sabtu (26/11) kemarin.

Sepinya aktifitas pencarian korban ini juga berkaitan dengan kecilnya kemungkinan korban yang selamat, setelah memasuki hari delapan peristiwa runtuhnya jembatan.

Pada pukul 08.30 wita salah satu korban jembatan runtuh, abdul Kholik ditemukan jenasahnya oleh petugas sekiatar 3 Km dari pusat kejadian runtuhnya jembatan.

Abdul Kholik merupakan korban meninggal jembatan runtuh yang saat ini sudah mencapai 21 orang.

" Mungkin besok kami akan melakukan penyisiran lagi, karena kalau saat ini kita lanjutkan juga tidak efektif, sebab guyuran hujan membuat permukaan sungai keruh dan sulit untuk menemukan korban," terang Achmad Yusuf anggota Badan SAR Nasional.

Dia menambahkan, pihaknya tetap siap sedia menjalankan tugas lanjutan, kalau memang ada perintah dadakan, karena adanya informasi terbaru mengenai korban jembatan runtuh.

" Tentu kami akan siap menjalankan tugas, seandainya ada informasi terbaru tentang adanya korban lagi," tegas Yusuf.  (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011