Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Dua mayat berjenis kelamin laki-laki korban ambruknya Jembatan Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kembali ditemukan Selasa pagi sekitar pukul 07.15 Wita sehingga jumlah korban tewas menjadi 18 orang.

Satu korban ditemukan tim pencari sekitar 16 kilometer dari lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara sementara satu jasad lainnya ditemukan di sekitar lokasi jembatan.

"Pagi ini (Selasa) dua korban kembali dibawa ke kamar mayat Rumas Sakit Parikesit Tenggarong. Kedua korban berjenis kelamin laki-laki," ungkap petugas Posko Laporan Korban Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Rumah Sakit Parikesit Tenggarong, Nurhayati.

Pada Senin malam hingga Selasa dinihari kata dia, ditemukan tiga korban tewas, dua berjenis kelamin laki-laki dan satu korban wanita.

"Jadi, saat ini ada lima korban tewas yang tengah diidentifikasi di kamar mayat Rumah Sakit Perikesit, empat laki-laki dan seorang perempuan," kata Nurhyati.    

Hingga hari keempat pascaambruknya Jembatan Kartanegara, sudah 18 korban tewas yang berhasil ditemukan, 13 diantaranya telah diidentifikasi.

"Ke-13 korban tewas yang telah diidentifikasi sudah diambil keluarganya masing-masing," ungkap Nurhayati.

Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kaltim, Ajun Komisaris Besar Budi Heryadi kepada wartawan di Tenggarong, Selasa siang mengatakan, kelima jasad korban ambruknya Jembatan Kartanegara itu msih dalam proses identifikasi.

"Kondisi mayat sudah rusak dan membusuk sehingga cukup menyulitkan proses identifikasi," kata Budi Heryadi.

Sementara, ke-13 korban yang telah diidentifikasi kata dia, seluruhnya sudah diambil keluarganya.

Pada hari ambruknya Jembatan Kartanegara kata dia, empat korban tewas berhasil ditemukan yakni, Muh. Fairuz (22) warga Jalan Danau Aji Tenggarong, Agus (25) warga Gang Wakab, Tenggarong, Alisyah (1,6) warga Kecamatan Loa Kulu, Fadlan (17) warga  Desa Jongkang.

"Kemudian pada Minggu malam jasad M. Iskandar (35) warga Kelurahan Timbau, Tenggarong berhasil ditemukan dan tadi delapan korban tewas ditemukan lagi diantaranya, Samsul (24) warga Tenggarong Seberang, Supriyadi (31) warga Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara M. Huzairi (40) warga Perumahan Puri, Sungai Kapih, Sambutan Kota Samarinda, Erli Erlianah (39) warga Jalan Seluang Tenggarong serta Alisha (9), Alisyah, bayi berusia enam bulan serta ibu dari kedua anak tersebut yakni Rusmini (30)," ungkap Budi Heryadi.

Korban terakhir yang berhasil diidentifikasi, kata Budi Heryadi, yakni Muhammad Fauzan Rivaldi (12) warga Jalan Ahmad Yani Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Proses identifikasi, lanjut dia, sempat mengalami kesulitan akibat kondisi mayat yang sudah membengkak dan membusuk.

Rata-rata pasien sudah dalam kondisi membusuk, sehingga sempat menyulitkan proses identifikasi. Namun, berkat berbagai petunjuk yang diberikan pihak keluarga, proses identifikasi seluruh korban bisa selesai, paparnya.

"Jadi, kami mengimbau bagi masyarakat yang menemukan mayat agar tidak mengambil apa yang ada di tubuh korban, sebab itu menjadi salah satu petunjuk pada proses identifikasi," ujar Budi Heryadi, menegaskan.(*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011