Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Menko Kesra Agung Laksnono mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk segera melakukan investigasi terkait ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara, Kabupatan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"Pak Presiden menginstruksikan untuk segera dilakukan langkah-langkah investigasi agar peristiwa seperti ini tidak terulang lagi," ungkapya kepada wartawan saat meninjau lokasi ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu dinihari.

Menko Kesra bersama Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, tiba di Tenggarong, ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu dinihari sekitar pukul 02.12 Wita.

Kedua Menteri tersebut langsung meninjau data jumlah korban ambruknya Jembatan Kartanegara di Posko Polresta Kutai Kartanegara.

Setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari, Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo serta sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutai Kartanegara, Menko Kesra bersama Menteri PU langsung menggelar jumpa pers pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.30 Wita.

"Presiden juga meminta agar diambil langkah-langkah untuk menyelamatkan korban dan hal itu sudah dilakukan serta beliau menginstruksikan segera dilakukan upaya agar kegiatan ekonomi di sini tidak terganggu dengan ambruknya jembatan ini," kata Agung Laksono.

Pada Minggu pagi, lanjut Agung Laksono, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih juga akan ke Tenggarong untuk melihat langsung kondisi korban.

"Pagi ini (Minggu), Menkes akan datang untuk melihat kondisi korban. Pemerintahh akan menanggung semua biaya pengobatan bagi korban ambruknya jembatan ini," ungkap Agung Laksono.

Terkait penyebab ambruknya jembatan yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Tenggarong tersebut, Agung Laksono mengatakan belum bisa disimpulkan.

"Runtuhnya jembatan ini masih perlu penyelidikan dan pagi ini tim dari Jakarta juga akan tiba sehingga sejauh ini belum bisa diambil kesimpulan terkait penyebabnya," katanya.

Namun yang perlu dilakukan secepatnya yakni, bagaimana upaya agar perekonomian di Kutai Kartanegara tidak terganggu, mengevakuasi seluruh korban serta mengangkat jembatan dari sungai agar transportasi di Sungai Mahakam bisa kembali pulih," ungkapnya.

Jembatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, ambruk pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.30 Wita.

Akibat peristiwa itu, empat orang ditemukan tewas serta 33 orang lainnya menderita luka-luka.

Hingga kini, 10 orang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong serta dua orang dirawat di RSUD AW Sjahranie Samarinda.

Hingga Minggu dinihari, Tim SAR dari Brimob Polda Kaltim masih melakukan penyisiran di lokasi ambruknya Jembatan Tenggarong untuk mencari korban yang hilang.

Informasi yang berhasil dihimpun hingga Minggu dinihari menyebutkan, terdapat 16 orang yang dilaporkan keluarganya hilang.  (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011