Penajam (Antaranews Kaltim) - Petani kelapa sawit Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak berminat melakukan peremajaan kebun kelapa sawit dengan menebang dan mengganti dengan bibit sawit baru yang berkualitas program Kementerian Pertanian.
Sejumlah petani kelapa sawit yang ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan tidak berminat melakukan peremajaan kebun kelapa sawit, jika tanaman sawit mereka ditebang dan diganti dengan bibit yang baru akan menunggu tiga sampai empat tahun baru bisa panen.
"Ada tawaran dari Dinas Pertanian untuk peremajaan kebun kelapa sawit tapi kami belum mau, kalau ditebang dan diganti bibit yang baru selama tiga tahun tidak dapat apa-apa," ujar Rusdi, salah satu petani kelapa sawit Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Meskipun hasil panennya sedikit, kami bisa dapat penghasilan tidak harus menunggu tiga sampai empat lagi baru bisa panen," ujarnya lagi.
Darman petani sawit lainnya menyatakan masih mempertimbangkan untuk melakukan peremajaan tanaman sawit, karena tanaman sawit miliknya sudah menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Kalau tanaman sawit yang sudah ada ditebang dan diganti dengan bibit baru, butuh waktu lama lagi bisa panen dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari mana," katanya.
Petani kelapa sawit yang mengajukan peremajaan tanaman kelapa sawit akan mendapatkan bantuan Rp25 juta per hektare melalui program "replanting" atau peremajaan kebun kelapa sawit Kementerian Pertanian.
"Sampai saat ini belum ada ada petani kelapa sawit yang mengajukan peremajaan kebun kelapa sawitnya ke Dinas Pertanian," ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto membenarkan ketika dihubungi terpisah.
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut ia, sudah melakukan sosialisasi program "replanting" kebun kelapa sawit Kementerian Pertanian kepada petani kelapa sawit rakyat di wilayah Penajam Paser Utara, namun petani belum mau melakukan peremajaan kebun kelapa sawitnya.
"Kami juga sudah masukan bantuan untuk peremajaan 6.000 hektare kebun kelapa sawit di wilayah Penajam Paser Utara kepada Kementerian Pertanian, kalau ada petani yang minat akan dibantu," tambah Joko Dwi Fetrianto.
Lahan perkebunan kelapa sawit rakyat dan plasma di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang 17.000 hektare, dengan jumlah petani sekitar 6.000 orang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Sejumlah petani kelapa sawit yang ditemui di Penajam, Minggu, mengatakan tidak berminat melakukan peremajaan kebun kelapa sawit, jika tanaman sawit mereka ditebang dan diganti dengan bibit yang baru akan menunggu tiga sampai empat tahun baru bisa panen.
"Ada tawaran dari Dinas Pertanian untuk peremajaan kebun kelapa sawit tapi kami belum mau, kalau ditebang dan diganti bibit yang baru selama tiga tahun tidak dapat apa-apa," ujar Rusdi, salah satu petani kelapa sawit Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Meskipun hasil panennya sedikit, kami bisa dapat penghasilan tidak harus menunggu tiga sampai empat lagi baru bisa panen," ujarnya lagi.
Darman petani sawit lainnya menyatakan masih mempertimbangkan untuk melakukan peremajaan tanaman sawit, karena tanaman sawit miliknya sudah menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Kalau tanaman sawit yang sudah ada ditebang dan diganti dengan bibit baru, butuh waktu lama lagi bisa panen dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari mana," katanya.
Petani kelapa sawit yang mengajukan peremajaan tanaman kelapa sawit akan mendapatkan bantuan Rp25 juta per hektare melalui program "replanting" atau peremajaan kebun kelapa sawit Kementerian Pertanian.
"Sampai saat ini belum ada ada petani kelapa sawit yang mengajukan peremajaan kebun kelapa sawitnya ke Dinas Pertanian," ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto membenarkan ketika dihubungi terpisah.
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut ia, sudah melakukan sosialisasi program "replanting" kebun kelapa sawit Kementerian Pertanian kepada petani kelapa sawit rakyat di wilayah Penajam Paser Utara, namun petani belum mau melakukan peremajaan kebun kelapa sawitnya.
"Kami juga sudah masukan bantuan untuk peremajaan 6.000 hektare kebun kelapa sawit di wilayah Penajam Paser Utara kepada Kementerian Pertanian, kalau ada petani yang minat akan dibantu," tambah Joko Dwi Fetrianto.
Lahan perkebunan kelapa sawit rakyat dan plasma di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang 17.000 hektare, dengan jumlah petani sekitar 6.000 orang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018