Samarinda (Antaranews Kaltim) - Persedian kebutuhan pokok di Provinsi Kalimantan Timur menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 dinilai dalam kondisi aman. 


Gubernur Kaltim Isran Noor di Samarinda mengatakan, untuk sejumlah komoditi bahan makanan memang mengalami kenaikan harga, namun lonjakannya dinilai masih wajar.

"Kalau ada kenaikan harga jelang hari besar, itu memang sudah hukum ekonomi yang terpenting masih wajar, dan stok barangnya masih tersedia," kata Isran saat melakukan pemantauan harga dan stok sembako di Pasar tradisional dan modern.

Pada sidak pasar tersebut, Gubernur Kaltim, Isran Noor didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim yang terdiri dari Bank Indonesia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim.

Berdasarkan pantuan di lapangan, Isran menemukan harga bawang merah yang mengalami kenaikan harga hingga Rp8.000 per kilogram. ? "Harga bawang merah rata-rata mencapai Rp26.000 per kilogram, padahal sebelumnya harganya dalam kisaran Rp18.000 per kilogram," kata Isran.

Isran menilai kenaikan harga ini masih dalam kondisi wajar untuk ukuran masyarakat di Samarinda. 

"Kenaikan ini karena faktor psikologis, ya kadang kadang bisa normal. Ini musim orang mau merayakan Natal dan Tahun Baru, Saya lihat wajar," ucap Isran.

Di pasar modern (Lotte Mart), Isran menemukan bawang merah dan bawang putih yang bertuliskan Made In China.

Menurut Isran masuknya bawang impor di pasaran lokal Samarinda tidak menjadi masalah, karena setiap komoditi mempunyai segmen pasar sendiri. 

"Justru ini membantu stok bawang kita. Namanya pengusaha kan tentu ada pertimbangan kenapa dia datangkan dari luar," terang Isran.

Isran berharap tim TIPD terus memantau pergerakan harga di pasar, meski dalam tiga bulan kedepan stok kebutuhan bahan makanan pokok di Kaltim masih aman.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018