Penajam, (Antaranews Kaltim) - Sambungan aliran gas ke rumah tangga program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum dapat dioperasionalkan karena penyambungan jaringan ke pipa gas milik Pertamina (Persero) belum rampung.
    

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara Ahmad Usman saat ditemui di Penajam, Selasa, mengatakan, sambungan gas rumah tangga telah terpasang di rumah-rumah warga.
    
"Sudah terpasang 4.270 sambungan gas rumah tangga di wilayah Kecamatan Penajam, sesuai kuota yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM," jelasnya.
    
4.270 sambungan gas rumah tangga yang telah terpasang tersebut tersebar di wilayah Kelurahan Penajam, Gunung Steleng, Nenang, Nipah-Nipah dan Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam.
    
Namun sambungan gas yang telah tersambug ke rumah-rumah warga itu lanjut Ahmad Usman, belum dapat difungsikan karena sambungan ke pipa gas milik Pertamina belum selesai.
    
Pengoperasian sambungan gas rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara menurut dia, ditunda atau molor dari jadwal yang telah ditentukan dikarenakan terkandala proses instalasi di pipa gas milik Pertamina.
    
"Pemerintah kabupaten menargetkan sambungan gas ke rumah-rumah warga itu dapat digunakan pada awal Desember, tapi ditunda hingga akhir Desember 2018" jelas Ahmad Usman.
    
Dari pantuan di lapangan, penyambungan pipa gas induk milik Pertamina melalui terminal distribusi gas (metering regulation stastion/MRS) di Kelurahan Nenang di depan TPU (tempat pemakaman umum) kilometer 4 belum rampung.
    
Sehingga belum ada kepastian sambungan gas yang telah terpasang di rumah-rumah warga di wilayah Kecamatan Penajam tersebut dapat difungsikan.
    
MRS merupakan kunci pemngamanan pemanfaatan sekaligus pengatur tekanan dan kualitas gas. Di mana gas dari sumber pasokan bertekanan menengah sampai tinggi, melalui terminal itu gas didistribusikan ke rumah-rumah warga melalui pipa distribusi tekanan rendah.
    
"Saat ini pihak kontraktor juga masih melakukan uji coba untuk mengantisipasi adanya titik kebocoran gas pada sambungan gas rumah tangga itu," tambah Ahmad Usman.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018