Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Ratusan kru Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berlatih penanganan kebocoran kondensat dan situasi orang terjatuh ke air berarus di North Processing Unit (NPU), Anggana, 150 km utara Balikpapan,Kamis.

"Kebocoran terjadi pada RC (River Crossing) 6, pipa 14 inci yang melintang di dasar Sungai Mahakam," kata Executive Vice President of Operation and East Kalimantan District Manager Sunaryanto, penanggung jawab latihan itu.

Kondensat adalah campuran minyak dan gas yang di NPU dipisahkan untuk kemudian dikirim ke Bontang untuk diolah lagi oleh PT Badak NGL untuk beragam tujuan.

Untuk mengatasi pencemaran kondensat dari Lapangan Tunu itu PHM mengerahkan tiga kapal pemadam kebakaran, enam kapal sea truck, dan satu kapal penanggulangan polusi, untuk mengatasi tumpahan kondensat dan menolong orang yang tercebur ke air tersebut.

"Ini memang latihan skala besar, Large Scale Exercises 2018, untuk menguji kesiapan dan efektivitas komunikasi dalam menangani kondisi darurat," jelas Sunaryanto.

Termasuk bagian penting dari latihan itu adalah upaya melokalisasi tumpahan kondensat dan membersihkannya. Tim menghalau tumpahan kondensat yang bergerak menuju tambak-tambak milik masyarakat dan kawasan berisiko tinggi dari NPU.

Untuk mensimulasikan kondensat, digunakan sekam padi. Juga digunakan perangkat lunak Motum dan GIS untuk mensimulasikan arah tumpahan kondensat.

Tim yang menangani tumpahan kondensat menggunakan oil boom (perangkap minyak) sepanjang 850 meter untuk mengurung kondensat sehingga tidak tersebar lebih luas dan lebih jauh.

"Agar berhasil perlu koordinasi yang baik dari semua pihak yang terlibat," kata Sunaryanto.

Selain kru PHM di NPU yang bagian dari Wilayah Kerja Mahakam, juga terlibat Management Response Team Kantor PHM di Balikpapan dan Jakarta. Begitu pula dengan tim tanggap darurat dari lapangan-lapangan produksi di sekitarnya seperti dari Lapangan Tambora dan Lapangan Sisi-Nubi.

Menurut Sunaryanto, latihan ini melibatkan pula para pihak yang berkepentingan, yaitu Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, SKK Migas Jakarta dan Perwakilan Kalimantan Sulawesi, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda, dan media.

Ada juga sebagai pengamat tim Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Pertamina Hulu Indonesia (PHI), dan Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). PHKT sampai Agustus lalu masih bernama Chevron Indonesia East Kalimantan dan PHSS adalah Vico, yang wilayah kerjanya bertetangga dengan PHM, yang sampai 31 Desember 2017 dikenal sebagai Total Indonesie.(*)

 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018