Mahulu, 4/12 (Antara) - Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, menginstruksikan kepada petinggi (kepala kampung) memperhatikan pendapatan warganya dengan memikiran mata pencaharian tiap kepala keluarga (KK), kemudian mengoptimalkan potensi lokal.

   

“Anggaran yang masuk ke kampung cukup besar baik dari Alokasi Dana Kampung (ADK) maupun Dana Desa (DD), sehingga keuangan ini bisa digunakan untuk menggali potensi lokal dalam mengembangkan ekonomi kampung,” ujar Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh di Mahulu, Selasa.

Instruksi tersebut ia sampaikan ketika berdialog dengan Petinggi Kampung Batu Majang, saat peresmian hasil pembangunan kampung se- Kecamatan Long Bagun yang dipusatkan di Batu Majang, beberapa hari lalu.

Saat itu ia menginstruksikan kepada petinggi dan aparatur Kampung Batu Majang untuk merangkul semua KK yang belum tergabung dalam kelompok tani, padahal mereka memiliki lahan pertanian. Instruksi ini sekaligus untuk semua petinggi lain di Mahulu yang juga hadir saat itu.

Ketika berdialog dengan petinggi dan aparatur Kampung Batu Majang, diketahui bahwa di kampung itu terdapat lima kelompok tani. Masing-masing kelompok beranggotakan sekitar 15 KK, sehingga total yang tergabung dalam kelompok tani sebanyak 75 KK.

Sementara itu, Batu Majang memiliki lebih dari 300 KK sehingga bupati menilai KK yang terlibat dalam kelompok tani masih minim, karena hanya sekitar 25 persen, maka ia minta KK lain segera diajak bergabung dalam kelompok tani.

“Kalau ada warga miskin karena tidak memiliki penghasilan dan tidak tergabung dalam kelompok tani, tentu pak petinggi tidak sanggup memberi beras tiap hari. Batu Majang ini lahannya luas, jadi warga yang belum tergabung dalam kelompok tani, ke depan harus diajak,” katanya.

Dalam kesempatan peresmian hasil pembangunan kampung tersebut dijelaskan, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam) untuk 11 kampung se-Kecamatan Long Bagun senilai Rp33,82 miliar pada 2017, kemudian tahun 2018 naik menjadi Rp38,26 miliar.

APBKam pada 11 kampung pada 2017 yang senilai Rp33,82 miliar itu berasal dari ADK dengan sumber APBD Mahulu senilai Rp23,4 miliar, sementara yang sumbernya dari APBN berupa DD senilai Rp10,4 miliar.

“Sedangkan APBKam 2018 untuk 11 kampung se-Kecamatan Long Bagun yang sebesar Rp38,26 miliar, nilai yang bersumber dari APBN tercatat Rp14,39 miliar, kemudian dari APBD Mahulu baik berupa ADK maupun bantuan keuangan nilainya mencapai Rp23,86 miliar,” ucap Bonifasius.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018