Mahulu, (Antaranews Kaltim) - Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, mengajak semua pengurus Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) aktif dan kreatif dalam menggali potensi lokal dalam menjalankan usaha demi pengembangan ekonomi kampung.

   

"Tiap kampung memiliki potensi yang berbeda baik potensi pertanian, perikanan, dan berbagai potensi lainnya, maka potensi inilah yang harus terus digali agar BUMKam memiliki unit usaha yang layak," ujar Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh di Mahulu, Senin.

Misalnya, lanjut Boni, kampung-kampung yang lokasinya di kawasan hulu seperti di Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari.

Di dua kawasan itu sejak lama masyarakatnya akrab dengan perkebunan kakao, maka melalui BUMKam, produksinya bukan hanya dijual kakao mentah, namun sudah diproses menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi siap konsumsi agar harga jualnya lebih tinggi.

Sebelumnya, saat mengunjungi Kampung Long Apari, salah satu desa terpencil yang paling ujung di Kecamatan Long Apari, kawasan perbatasan dengan Malaysia, ia menyarankan para pengurus BUMKam terus melakukan inovasi guna mempercepat pembangunan ekonomi desa.

Apalagi Long Apari merupakan kawasan terpencil yang memerlukan waktu lama dengan jarak tempuh jauh ketika akan menjual hasil pertanian, sehingga memerlukan biaya tinggi dengan bobot yang berat ketika menjual produk mentah seperti kakao yang belum diolah.

Untuk itu, pengurus BUMKam dituntut inovatif dalam melihat peluang usaha yang bisa memajukan kampung, yakni bisa melakukan terobosan seperti membuka unit usaha industri kecil pengolahan biji kakao, baik melalui industri rumah tangga maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga kakao tidak lagi dijual dalam bentuk bahan mentah.

Keuntungan dari pengolahan kakao menjadi produk jadi atau setengah jadi antara lain harga jualnya lebih tinggi, sehingga biaya yang akan dikeluarkan untuk ongkos angkut baik ke Samarinda maupun ke Kutai Barat menjadi sebanding, bahkan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan hasil penjualan produk yang sudah diolah.

Keuntungan lain dari pengolahan biji kakao adalah mampu membuka lapangan kerja baru, sehingga hal ini berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekomi, yakni pengangguran di desa bisa terserap di lapangan kerja dan mereka juga memperoleh pendapatan dari industri pengolahan kakao.

"Anggaran yang masuk ke kampung sudah banyak baik dari Alokasi Dana Kampung, dari Dana Desa, maupun Bantuan Keuangan kabupaten, sisihkan sebagian anggaran ini untuk mengembangkan unit usaha melalu BUMKam. Jalankan usaha secara profesional dan kelola dengan penuh perhitungan," ujar Boni.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018