Penajam(Antaranews Kaltim) - Puluhan warga RT 04 Kelurahan Riko, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terisolir akibat jembatan antardesa/kelurahan di wilayah itu terputus diterjang banjir.


"Banjir besar dengan arus deras itu terjadi sejak pukul 02.30 WITA," ujar Ketua RT 04 Kelurahan Riko Abdul Malik ketika ditemui di Penajam, Minggu.

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Riko setelah hujan deras mengguyur wilayah Penajam Paser Utara, sehingga luapan air merendam permukiman warga dan merusak jembatan.

Warga RT 04 Kelurahan Riko terisolir karena jembatan sepanjang enam meter yang menjadi akses utama untuk keluar masuk wilayah itu terputus diterjang banjir.

Bahkan, anak-anak di RT 04 Kelurahan Riko tidak bisa pergi ke sekolah sebab akses jalan di wilayah itu juga mengalami kerusakan.

Sampai saat ini anggota Satuan Polisi Pamong Praja bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara masih berusaha menolong warga terdampak banjir tersebut.

"Warga mayoritas membutuhkan bantuan air bersih, bahan makanan dan obat-obatan," jelas Abdul Malik.

Selain di Kelurahan Riko, permukiman warga di Desa Bukit Raya, Sukaraja, Bumi Harapan dan Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku juga terendam banjir.

Banjir tersebut merendam ratusan rumah warga di wilayah Kecamatan Sepaku, sedikitnya 331 kepala keluarga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kantor Desa Bumi Harapan, SD Negeri 02 Sepaku dan lima hektare sawah juga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut.

"Kami imbau agar masyarakat tetap tenang dan berdoa supaya bencana banjir segera teratasi," kata Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas`ud saat meninjau lokasi banjir bersama Wakil Bupati Hamdam.(*)

 

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018