Samarinda (Antaranews Kaltim) - Rektor IAIN Samarinda, Mukhammad Ilyasin mengatakan bahwa guru atau tenaga pendidik harus mempunyai metode mengajar yang baik agar materi pelajaran bisa diserap dengan baik oleh para siswanya.

Menurut Ilyasin, sebaik apapun isi materi pelajaran tapi apabila cara menyampaikannya tidak tepat, materi tersebut tidak akan terserap dengan baik oleh para  siswa.

"Kenapa sampai muncul pembelajaran siswa yang membosankan, karena  metode pengajarannya kurang tepat disampaikan oleh para pengajar," kata Mukhammad Ilyasin, saat membuka kegiatan Pelatihan Praktik "Baik Pembelajaran untuk SD dan MI Mitra LPTK di Hotel Horison, Samarinda.

Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari dan merupakan hasil kerjasama Universitas Mulawarman, IAIN Samarinda dengan Tanoto Foundation.

Ilyasin mengatakan bahwa spirit keguruan adalah semangat yang muncul dari guru untuk mengajar dengan baik karena kecintaannya terhadap profesinya.

 Menurutnya, metode sangat penting, namun spirit keguruan lebih penting, karena spirit keguruan yang akan membuat guru selalu mencoba menjadi guru terbaik dengan memilih metode mengajar yang terbaik untuk para siswanya. 

 Spesialis komunikasi Tanoto Fondation, Mustajib mengatakan pelatihan ini diperuntukkan bagi 100 guru, kepala sekolah, pengawas yang berasal dari 12 sekolah SD dan MI mitra LPTK IAIN  Samarinda dan Universitas Mulawarman.

"Selama tiga hari, para peserta  akan dilatih metode mengajar dengan pendekatan MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi), sebuah pendekatan mengajar yang mengaktifkan siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran, dan budaya baca," jelasnya.

Dekan FKIT IAIN Samarinda, Dr. Khojir, yang menjadi salah satu fasilitator pelatihan  menegaskan bahwa Metode MIKIR yang dikenalkan Tanoto Foundation merupakan metode yang mengakumulasi berbagai metode yang selama ini susah dipahami.

"Praktis dan mudah dipahami dan akan mengubah model guru mengajar yang kebanyakan masih berbentuk ceramah menjadi lebih mengaktifkan siswa,” ujarnya.

Di hari yang sama lebih dari 60 guru, kepala sekolah, dan pengawas SMP dan MTs juga dilatih materi yang sama di hotel Swiss Bell Samarinda.

 Mereka berasal dari 6 SMP/MTs mitra UIN Samarinda dan Universitas Mulawarman.

 Pelatihan ini merupakan bagian dari program PINTAR atau Pengembangan Kualitas Inovasi Pembelajaran.

Program Pintar diluncurkan oleh Tanoto Foundation yang digawangi  dan dibiayai oleh proyek filantropis oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto dengan sasaran untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia.

 Sebelumnya pelatihan yang sama telah dilatihkan di Balikpapan dan Kutai Kartanegara.  Dalam lima tahun ke depan, diharapkan program ini bisa memberikan manfaat pada 3,5 juta di daerah penerima program yaitu provinsi Riau, Jambi, Sumatera Utara, Jateng  dan Kaltim. (*)
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018