Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Impor berbagai komoditas ke Provinsi Kalimantan Timur dari sejumlah negara penghasil mengalami peningkatan mencapai 50,45 persen, dari 1,92 miliar dolar AS pada Januari-Agustus 2017 menjadi 2,9 miliar dolar di periode yang sama tahun 2018.

"Dari seluruh impor periode Januari-Agustus 2018, impor migas mencapai 2,08 miliar dolar AS atau naik 45,72 persen, kemudian barang nonmigas 816 juta dolar atau naik 64,02 persen,"ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Atqo Mardiyanto di Samarinda, Sabtu.

Berbagai komoditas yang diimpor dari negara penghasil itu adalah bahan bakar mineral berupa migas dan nonmigas senilai 2,08 miliar dolar, atau naik 45,64 persen ketimbang periode Januari-Agustus 2017 yang senilai 1,43 miliar dolar.

Sedangkan komoditas nonmigas selain bahan bakar mineral antara lain reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis senilai 421 juta dolar, naik 78,13 persen ketimbang periode sebelumnya yang tercatat 236,35 juta dolar.

Kemudian impor barang dari besi atau baja senilai 64,2 juta dolar atau terjadi kenaikan 117,60 persen ketimbang periode yang sama tahun 2017 yang hanya senilai 29,5 juta dolar.

Impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api dan bagiannya sebesar 76 juta dolar, terjadi kenaikan 37,61 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 55,22 juta dolar.

Berikutnya adalah impor karet dan barang dari karet senilai 70,08 juta dolar, impor mesin dan perlengkapan elektris 31,25 juta dolar, pupuk 47,24 juta dolar, impor bahan peledak, produk piroteknik, korek api senilai 13,26 juta dolar, dan impor aneka produk kimia senilai 17,45 juta dolar.

 Negara penghasil migas yang diimpor Kaltim pada Januari-Agustus 2018 antara lain dari Nigeria senilai 788,92 juta dolar, dari Azerbaijan sebesar 368,28 juta dolar, Singapura 187,89 juta dolar, dan impor migas dari Korea Selatan senilai 312,62 juta dolar.

 "Sedangkan impor nonmigas antara lain dari Tiongkok sebesar 165,81 juta dolar, Amerika Serikat 115 juta dolar, Singapura 86,59 juta dolar, Jepang 81,47 juta dolar, Australia 44,83 juta dolar, Jerman 47,85 juta dolar, dan impor nonmigas dari Korea Selatan senilai 21,6 juta dolar AS,"kata Atqo. (*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018