Bontang (ANTARA News Kaltim)- Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai langka dalam dua pekan terakhir dan ditandai dengan antrian panjang hampir tiap hari di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Benar dalam pekan-pekan ini BBM mulai langka lagi, saya kadang harus antri, bahkan yang parah SPBU langganan kantor kosong sehingga harus menukar kupon BBM dengan uang tunai dan baru dibelikan ke SPBU lainnya," kata seorang sopir PT Kaltim Methanol Industri, Hikma Patrayuda, di Bontang, Rabu.
Senada dengan Hikma, Teguh Dwiyanto sopir salah satu SKPD di Bontang mengaku mengalami hal yang sama.
Dilaporkan, hasil pantauan dalam dua pekan terakhir, antrian panjang dan kekosongan BBM di sejumlah SPBU di Bontang maupun Jalan Poros Bontang Samarinda, bahkan di Kota Samarinda sendiri, juga mengalami hal yang sama.
Hal yang ironis, BBM di SPBU terbilang mulai langka, namun para penadah premium alias memindahkan premium dari tangki ke jeriken untuk kemudian dijual kembali ke pedagang eceran makin marak.
Sering dijumpai pula dalam antrian di SPBU, nampak sejumlah ibu mengendarai sepeda motor untuk laki-laki (tangki diatas-red) dan ini tidak lazim dan hal ini diyakini sebagai strategi kulakan bensin untuk dijual eceran.
Terkadang juga ada pengendara vespa yang telah memodifikasi tangkinya sehingga memuat 12 liter bensin dan ini juga strategi yang sama sebagai metoda kulakan bensin untuk dijual lagi.
Bahkan para pengecer rela merogoh kocek untuk membeli mobil layak pakai demi menadah untuk dijual eceran.
"Ya terpaksa mau, ketika ada yang menawari bensin hasil tadahan dari pemilik mobil pribadi dan saya ecer kembali," kata seorang pedagang bensin eceran.
Pada dasarnya petugas SPBU juga mengetahui para langganan pembeli yang merupakan pengecer BBM.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011
"Benar dalam pekan-pekan ini BBM mulai langka lagi, saya kadang harus antri, bahkan yang parah SPBU langganan kantor kosong sehingga harus menukar kupon BBM dengan uang tunai dan baru dibelikan ke SPBU lainnya," kata seorang sopir PT Kaltim Methanol Industri, Hikma Patrayuda, di Bontang, Rabu.
Senada dengan Hikma, Teguh Dwiyanto sopir salah satu SKPD di Bontang mengaku mengalami hal yang sama.
Dilaporkan, hasil pantauan dalam dua pekan terakhir, antrian panjang dan kekosongan BBM di sejumlah SPBU di Bontang maupun Jalan Poros Bontang Samarinda, bahkan di Kota Samarinda sendiri, juga mengalami hal yang sama.
Hal yang ironis, BBM di SPBU terbilang mulai langka, namun para penadah premium alias memindahkan premium dari tangki ke jeriken untuk kemudian dijual kembali ke pedagang eceran makin marak.
Sering dijumpai pula dalam antrian di SPBU, nampak sejumlah ibu mengendarai sepeda motor untuk laki-laki (tangki diatas-red) dan ini tidak lazim dan hal ini diyakini sebagai strategi kulakan bensin untuk dijual eceran.
Terkadang juga ada pengendara vespa yang telah memodifikasi tangkinya sehingga memuat 12 liter bensin dan ini juga strategi yang sama sebagai metoda kulakan bensin untuk dijual lagi.
Bahkan para pengecer rela merogoh kocek untuk membeli mobil layak pakai demi menadah untuk dijual eceran.
"Ya terpaksa mau, ketika ada yang menawari bensin hasil tadahan dari pemilik mobil pribadi dan saya ecer kembali," kata seorang pedagang bensin eceran.
Pada dasarnya petugas SPBU juga mengetahui para langganan pembeli yang merupakan pengecer BBM.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011