Balikpapan (Antaranews Kaltim) - DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyarankan kepada pemerintah kota untuk menyerahkan pengelolaan aset daerah kepada pihak ketiga daripada dikelola sendiri seperti saat ini tetapi kurang optimal.

"Berikan saja kepada pihak ketiga pengelolaannya, oleh ahlinya. Kalau dikelola ahlinya insyaallah bisa memenuhi target sesuai yang dikehendaki," kata Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh di Balikpapan, Selasa.

Aset-aset Pemkot Balikpapan itu meliputi gedung parkir di Klandasan, gedung Dome dan gedung kesenian di Sepinggan, hingga Stadion Batakan.

Di sisi lain, Pemkot Balikpapan juga sudah menawarkan pengelolaan gedung dan fasilitas tersebut kepada pihak ketiga, namun belum ada yang menyatakan berminat.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengakui bahwa pihak swasta masih kesulitan menghitung potensi pendapatan dengan biaya pengelolaan.

Seperti Stadion Batakan yang menghabiskan biaya pembangunan hingga Rp1,2 triliun dengan biaya pemeliharaan yang diperkirakan puluhan juta rupiah per bulannya untuk biaya pemeliharaan rumput, pembayaran listrik dan air, serta pemeliharaan kursi-kursi.

"Memang tidak mudah melobi ke swasta tapi kami akan terus menawarkan dan memberikan kemudahan dalam administrasi," kata Rizal.

Stadion Batakan Balikpapan saat ini masih dikelola Dinas Pekerjaan Umum melalui Unit Pelaksana Teknis. Stadion ini belum selesai 100 persen dan masih terus diupayakan pembangunan lapangan-lapangan untuk latihan dan pengembangan lahan parkir.

Sementara ini pengguna tetap Stadion Batakan adalah Persiba Balikpapan, klub sepak bola profesional yang bermain di kompetisi Liga 2.

Dalam beberapa kesempatan, klub Liga 1 asal Samarinda, Borneo FC, juga bermain di Stadion Batakan, karena Stadion Segiri di Kota Samarinda dinilai tidak layak menggelar pertandingan Liga 1.

Gedung parkir di Klandasan juga disebut tidak memberi pendapatan yang signifikan karena masyarakat tidak tertarik untuk parkir di lokasi itu.

Sedangkan gedung kesenian yang tersembunyi meski disebut-sebut sebagai satu gedung kesenian terbaik juga jarang dimanfaatkan, baik untuk kegiatan kesenian ataupun untuk acara lain. Hanya Dome yang populer untuk perhelatan berbagai acara. (*)


 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018