Penajam (Antaranews Kaltim) - Sekteraris Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Tohar menegaskan Bendungan Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam berfungsi sebagai tempat penampungan air sementara, sehingga tidak benar mangkrak atau tidak berfungsi sama sekali.

"Pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe yang dihentikan itu dipastikan dalam kondisi aman bukan mangkrak," ujar Tohar ketika ditemui Antara di Penajam, Jumat.

Kendati belum dapat difungsikan untuk meningkatkan produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Danum Taka, menurut dia, bendungan di Kelurahan Lawe-Lawe tersebut saat ini sebagai tempat penampungan air sementara.

Bendungan Lawe-Lawe belum dapat berfungsi, lanjut Tohar, sebab bangunan pengolahan air bersih (water treatment plant/WTP) masih belum dapat beroperasi.

"Penyelesaian proyek pembangunan WTP di Kelurahan Lawe-Lawe sampai bisa berfungsi tinggal pengadaan mesin pompa," jelasnya.

Pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe di wilayah Kecamatan Penajam tersebut dihentikan atau tidak dilanjutkan sejak 2017, dengan kondisi pengerjaan sekitar 85 persen.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menghentikan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe yang hanya tersisa 15 persen tersebut, karena kondisi keuangan tidak mencukupi dan kesulitan mencari pembiayaan untuk melanjutkan pengerjannya.

Kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2017 mengalami penurunan, sehingga dilakukan pengurangan nilai kontrak pembangunan Bendungan Lawe-Lawe menjadi sekitar Rp143 miliar dari sebelumnya lebih kurang Rp179 miliar.

Namun, Tohar memastikan, proyek pembangunan bendungan di Keluarahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, yang dikerjakan sejak 2014 tersebut dalam kondisi aman dan berfungsi dari sisi bendungan.

Proyek pembangunan Bendung Lawe-Lawe itu tegasnya, harus dilanjutkan sampai beroperasi untuk mendukung peningkatan pasokan air baku dan produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe akan dilanjutkan bila kondisi keuangan kas daerah kembali pulih atau normal," tambah Tohar. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018