Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Dinas Pertanian Kabupaten Paser menyalurkan bantuan peralatan pengolah tanah kepada 25 kelompok petani cabai di wilayah setempat.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Distan Paser, Yusuf, di Tanah Grogot, Selasa (14/8), mengatakan bantuan peralatan pertanian tersebut bersumber dari APBN 2018.
"Alat itu bantuan dari APBN. Hari ini sudah datang dan siap dibagikan kepada kelompok tani," kata Yusuf.
Selain mendapatkan peralatan pertanian berupa cultivator, kelompok petani cabai juga mendapatkan benih, pupuk, pestisida, dan mulsa plastik.
"Sudah sepaket dengan alatnya. Petani juga dapat benih, pupuk, pestisida dan mulsa," ujarnya.
Peralatan itu akan digunakan untuk pengolahan sekitar 50 hektare lahan tanaman cabai yang tersebar di sejumlah kecamatan, kecuali Kecamatan Tanjung Harapan yang masuk wilayah pesisir.
"Hampir setiap kecamatan ada petani cabai, kecuali Kecamatan Tanjung Harapan," kata Yusuf.
Menurut ia, satu paket bantuan itu nilainya diperkirakan sekitar Rp29 Juta.
Terkait jumlah produksi cabai di Paser, data Distan setempat mencatat pada tahun 2017 produksinya lebih kurang 677 kuintal cabai rawit dan 393 kuintal cabai besar.
Selain berasal dari petani setempat, petani dari Sulawesi dan Penajam Paser Utara (PPU) juga turut menjual hasil produksinya di pasaran lokal. (*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Distan Paser, Yusuf, di Tanah Grogot, Selasa (14/8), mengatakan bantuan peralatan pertanian tersebut bersumber dari APBN 2018.
"Alat itu bantuan dari APBN. Hari ini sudah datang dan siap dibagikan kepada kelompok tani," kata Yusuf.
Selain mendapatkan peralatan pertanian berupa cultivator, kelompok petani cabai juga mendapatkan benih, pupuk, pestisida, dan mulsa plastik.
"Sudah sepaket dengan alatnya. Petani juga dapat benih, pupuk, pestisida dan mulsa," ujarnya.
Peralatan itu akan digunakan untuk pengolahan sekitar 50 hektare lahan tanaman cabai yang tersebar di sejumlah kecamatan, kecuali Kecamatan Tanjung Harapan yang masuk wilayah pesisir.
"Hampir setiap kecamatan ada petani cabai, kecuali Kecamatan Tanjung Harapan," kata Yusuf.
Menurut ia, satu paket bantuan itu nilainya diperkirakan sekitar Rp29 Juta.
Terkait jumlah produksi cabai di Paser, data Distan setempat mencatat pada tahun 2017 produksinya lebih kurang 677 kuintal cabai rawit dan 393 kuintal cabai besar.
Selain berasal dari petani setempat, petani dari Sulawesi dan Penajam Paser Utara (PPU) juga turut menjual hasil produksinya di pasaran lokal. (*/Kominfo Paser)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018