Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Bupati Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Bonifasius Belawan Geh menyebut bahwa keberhasilan masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan petinggi (kepala desa) serentak pada 19 kampung hingga pelantikannya, merupakan barometer pemilu mendatang.
"Hari ini saya merasa bahagia karena selain mendapat mitra baru, yakni 19 petinggi yang sekarang dilantik dan diambil sumpah janjinya, pemilihan petinggi serentak pada 2 Juli lalu juga menjadi barometer dalam pemilihan umum tahun depan," ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Senin.
Hal itu dikatakan Boni saat melantik 19 petinggi di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Ujoh Bilang. Pelantikan ini dihadiri Ketua dan Anggota DPRD Mahakam Ulu serta sejumlah pejabat setempat.
Seluruh proses Pemilihan Petinggi, mulai dari pencalonan, penentuan calon terpilih, hingga proses pengangkatan sumpah janji, katanya, berlangsung secara demokratis serta penuh semangat kekeluargaan.
Hal ini tentu bisa menjadi tolok ukur dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 baik untuk Pemilu Presiden, Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pileg) untuk memilih anggota DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota.
Keberhasilan memilih petinggi serentak hingga prosesi pelantikan ini, lanjutnya, mencerminkan kematangan masyarakat Mahulu dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga kedewasaan ini diharapkan dapat dipertahankan, bahkan perlu ditingkatkan.
"Kesuksesan pemilihan petinggi serentak ini patut kita jadikan sebagai barometer dalam kematangan berpolitik, termasuk kedewasaan dalam berkomitmen menjaga kerukunan hidup antargolongan masyarakat di Kabupaten Mahulu," ucapnya.
Sebanyak 19 petinggi terpilih yang dilantik adalah Kepala Kampung Long Apari, Noha Silat, Noha Buan, Tiong Ohang, Long Kerioq, Long Pahangai II, Liu Mulang, Long Tuyoq, Datah Naha, Long Pakaq Baru, Long Lunuk Baru, Long Hurai, Muara Ratah, Danum Paroy, Nyaribungan, Datah Bilang Ilir, Datah Bilang Baru, Sirau, dan Matalibaq.
Dalam kesempatan itu bupati juga mengatakan, petinggi merupakan ujung tombak pelayanan publik yang terdepan, karena segala permasalahan di kampung baik mengenai aspek pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan lainnya, semua menjadi tanggung jawab petinggi.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada kepolisian dan TNI yang turut mengawal proses pemilihan petinggi. Terima kasih pula kepada panitia dan peran aktif masyarakat yang telah bekerja keras dan kerja cerdas sehingga pemilihan petinggi lancar hingga selesainya pelantikan hari yang menghasilkan 19 petinggi definitif," ucap Boni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Hari ini saya merasa bahagia karena selain mendapat mitra baru, yakni 19 petinggi yang sekarang dilantik dan diambil sumpah janjinya, pemilihan petinggi serentak pada 2 Juli lalu juga menjadi barometer dalam pemilihan umum tahun depan," ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Senin.
Hal itu dikatakan Boni saat melantik 19 petinggi di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kampung Ujoh Bilang. Pelantikan ini dihadiri Ketua dan Anggota DPRD Mahakam Ulu serta sejumlah pejabat setempat.
Seluruh proses Pemilihan Petinggi, mulai dari pencalonan, penentuan calon terpilih, hingga proses pengangkatan sumpah janji, katanya, berlangsung secara demokratis serta penuh semangat kekeluargaan.
Hal ini tentu bisa menjadi tolok ukur dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 baik untuk Pemilu Presiden, Pemilihan Calon Anggota Legislatif (Pileg) untuk memilih anggota DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota.
Keberhasilan memilih petinggi serentak hingga prosesi pelantikan ini, lanjutnya, mencerminkan kematangan masyarakat Mahulu dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga kedewasaan ini diharapkan dapat dipertahankan, bahkan perlu ditingkatkan.
"Kesuksesan pemilihan petinggi serentak ini patut kita jadikan sebagai barometer dalam kematangan berpolitik, termasuk kedewasaan dalam berkomitmen menjaga kerukunan hidup antargolongan masyarakat di Kabupaten Mahulu," ucapnya.
Sebanyak 19 petinggi terpilih yang dilantik adalah Kepala Kampung Long Apari, Noha Silat, Noha Buan, Tiong Ohang, Long Kerioq, Long Pahangai II, Liu Mulang, Long Tuyoq, Datah Naha, Long Pakaq Baru, Long Lunuk Baru, Long Hurai, Muara Ratah, Danum Paroy, Nyaribungan, Datah Bilang Ilir, Datah Bilang Baru, Sirau, dan Matalibaq.
Dalam kesempatan itu bupati juga mengatakan, petinggi merupakan ujung tombak pelayanan publik yang terdepan, karena segala permasalahan di kampung baik mengenai aspek pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan lainnya, semua menjadi tanggung jawab petinggi.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada kepolisian dan TNI yang turut mengawal proses pemilihan petinggi. Terima kasih pula kepada panitia dan peran aktif masyarakat yang telah bekerja keras dan kerja cerdas sehingga pemilihan petinggi lancar hingga selesainya pelantikan hari yang menghasilkan 19 petinggi definitif," ucap Boni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018