Penajam (Antaranews Kaltim) - Puluhan warga RT 21 Kelurahan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini masih menunggu realisasi pemasangan jaringan gas rumah tangga yang belum ada kepastian.
Sejumlah warga RT 21 Kelurahan Penajam yang terdata mendapat sambungan gas rumah tangga saat ditemui Antara, Minggu, mengatakan, sudah sekitar dua bulan lalu didata tetapi hingga kini pemasangan jaringan gas ke rumah mereka belum dilakukan.
"Warga kecewa belum ada tindak lanjut dari petugas untuk memasang jaringan gas ke rumah warga yang sudah terdata," kata Ketua RT 21 Kelurahan Penajam, Samsuddin.
Padahal, pendataan terhadap rumah warga yang akan dipasang sambungan gas rumah tangga tersebut sudah dilakukan pada Juni 2018 oleh tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Namun, lanjut Samsuddin, warga belum menerima konfirmasi lanjutan dari petugas untuk pemasangan jaringan.
"Dari 150 kepala keluarga di RT 21, sedikitnya ada 20 kepala keluarga yang telah didata untuk dipasang sambungan gas tetapi belum ada konfirmasi lanjutan dari petugas," katanya.
Sementara jaringan gas rumah tangga di wilayah Kelurahan Gunung Steleng, Nenang, Nipah-Nipah, dan Kelurahan Sungai Parit, serta di wilayah Perumahan Korpri sudah lebih dulu terpasang.
Kabupaten Penajam Paser Utara mendapat kuota sebanyak 5.000 sambungan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM, namun baru 4.002 kepala keluarga yang mengembalikan formulir pemasangan.
Rata-rata warga yang tidak mengembalikan formulir itu merasa khawatir atau takut jaringan gas ke rumah bocor dan meledak.
Selain itu, sejumlah warga di Kelurahan Penajam dan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, setelah didata tim dari ESDM juga tidak mendapatkan pemasangan sambungan gas rumah tangga karena rumah mereka adalah rumah panggung bermaterial kayu sehingga keamanan kurang terjamin.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana mengusulkan kembali sebanyak 15.000 sambungan gas rumah tangga untuk wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Girimukti hingga Kelurahan Petung di Kecamatan Penajam.
Melalui jaringan gas rumah tangga tersebut, masyarakat di daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki transmisi diharapkan mendapat bahan bakar yang lebih bersih, aman dan murah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Sejumlah warga RT 21 Kelurahan Penajam yang terdata mendapat sambungan gas rumah tangga saat ditemui Antara, Minggu, mengatakan, sudah sekitar dua bulan lalu didata tetapi hingga kini pemasangan jaringan gas ke rumah mereka belum dilakukan.
"Warga kecewa belum ada tindak lanjut dari petugas untuk memasang jaringan gas ke rumah warga yang sudah terdata," kata Ketua RT 21 Kelurahan Penajam, Samsuddin.
Padahal, pendataan terhadap rumah warga yang akan dipasang sambungan gas rumah tangga tersebut sudah dilakukan pada Juni 2018 oleh tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Namun, lanjut Samsuddin, warga belum menerima konfirmasi lanjutan dari petugas untuk pemasangan jaringan.
"Dari 150 kepala keluarga di RT 21, sedikitnya ada 20 kepala keluarga yang telah didata untuk dipasang sambungan gas tetapi belum ada konfirmasi lanjutan dari petugas," katanya.
Sementara jaringan gas rumah tangga di wilayah Kelurahan Gunung Steleng, Nenang, Nipah-Nipah, dan Kelurahan Sungai Parit, serta di wilayah Perumahan Korpri sudah lebih dulu terpasang.
Kabupaten Penajam Paser Utara mendapat kuota sebanyak 5.000 sambungan gas rumah tangga dari Kementerian ESDM, namun baru 4.002 kepala keluarga yang mengembalikan formulir pemasangan.
Rata-rata warga yang tidak mengembalikan formulir itu merasa khawatir atau takut jaringan gas ke rumah bocor dan meledak.
Selain itu, sejumlah warga di Kelurahan Penajam dan Gunung Steleng, Kecamatan Penajam, setelah didata tim dari ESDM juga tidak mendapatkan pemasangan sambungan gas rumah tangga karena rumah mereka adalah rumah panggung bermaterial kayu sehingga keamanan kurang terjamin.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berencana mengusulkan kembali sebanyak 15.000 sambungan gas rumah tangga untuk wilayah Kelurahan Lawe-Lawe, Girimukti hingga Kelurahan Petung di Kecamatan Penajam.
Melalui jaringan gas rumah tangga tersebut, masyarakat di daerah yang dekat dengan sumber gas bumi dan memiliki transmisi diharapkan mendapat bahan bakar yang lebih bersih, aman dan murah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018