Samarinda (Antaranews Kaltim) - Area dan fasilitas pelabuhan di terminal khusus PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Parna Industri (KPI) dan PT Kaltim Methanol Industri (KMI) di Bontang pada Kamis (9/8) pagi beroperasi dalam keadaan aman.
 
Tampak petugas melaksanakan rutinitas dengan pemeriksaan keluar masuk kendaraan menggunakan metal detector dan mirror inspection, termasuk pemeriksaan tanda pengenal, barang bawaan dan muatan kendaraan.

Tiba-tiba petugas patroli perairan fasilitas pelabuhan Pupuk Kaltim mendapat laporan ada dua perahu yang ditumpangi beberapa orang tak dikenal mendekati sekitar kolam dan alur masuk pelabuhan.
 
Meski telah dilakukan pengusiran, upaya itu sama sekali tidak membuahkan hasil. Bahkan, ada tiga perahu lain yang datang dan juga mencoba mendekati area pelabuhan. Kondisi yang sebelumnya berada pada security level 1 pun berubah menjadi security level 2 dan tak lama kemudian ditingkatkan menjadi security level 3.
 
Tug Boat Kutai II pun turun melakukan penyemprotan air menggunakan fire hydrant untuk mengusir seluruh perahu pengganggu. Namun, keadaan berbalik saat enam orang tak dikenal dari perahu berhasil membajak dan menyandera anak buah kapal (ABK) hingga melakukan pembakaran di atas tug boat.
 
Para penyandera menuntut dipekerjakan di tiga perusahaan, meski tanpa keahlian. Mereka juga mengancam melakukan aksi yang lebih frontal jika tuntutannya tidak dipenuhi.
 
Melihat situasi itu, Port Facility Security Officer (PFSO) Terminal Pupuk Kaltim bersama pihak KPI dan KMI melakukan koordinasi dengan aparat Polair dan TNI AL Bontang untuk meminta bantuan mengatasi gangguan tersebut. Seluruh penyusup akhirnya berhasil dilumpuhkan dan para ABK juga selamat.
 
Aksi tersebut merupakan skenario latihan gabungan International Ship and Port Facility (ISPS) Code yang dilakukan Pupuk Kaltim bekerja sama dengan KPI dan KMI selaku Join Venture Company (JVC) di terminal khusus Dermaga Tursina Pupuk Kaltim di Bontang.

Direktur Produksi PT Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai upaya memberikan jaminan keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan, sekaligus menentukan langkah keamanan yang tepat melalui penilaian risiko pada setiap ancaman yang dihadapi.

Melalui kegiatan latihan gabungan ini, keamanan seluruh kapal yang mengangkut hasil produksi, bahan baku dan penunjang produksi Pupuk Kaltim serta JVC dapat lebih terjamin, terutama kapal dengan bendera asing yang masuk dan keluar terminal khusus.
 
"Pupuk Kaltim bersama JVC tidak mengabaikan kemungkinan risiko bahaya yang bisa saja terjadi terhadap kapal masuk dan keluar terminal khusus. Maka dari itu, latihan gabungan kami gelar dengan pendekatan manajemen risiko untuk menjamin keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan," ujar Bagya dalam keterangan tertulisnya.
 
Latihan gabungan ini merupakan lanjutan dari latihan yang sebelumnya diikuti 50 PFSO Pupuk Kaltim dan JVC, dengan instruktur dari Don & Professional (DonPro) Recognized Security Organization (RSO) Jakarta.

Hal ini sesuai kaidah manajemen keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang tertuang dalam amandemen Safety of Life At Sea (SOLAS) 1974 tentang peningkatan keamanan pelayaran, serta Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 33 Tahun 2003 tentang pemberlakuan amandemen SOLAS 74 di Indonesia.
 
"Kedua kegiatan ini merupakan persyaratan utama yang harus dilaksanakan untuk memenuhi implementasi ISPS Code terminal khusus Pupuk Kaltim, sebab perusahaan diharuskan memelihara tingkat keamanan secara periodik dan berkesinambungan," papar Bagya.
 
Wakil Kepala Polres Kompol Eko Alamsyah menyatakan, latihan gabungan ini cukup baik dan dilaksanakan sesuai standar prosedur penanganan. Begitu pula dengan seluruh tahapan, secara jelas menggambarkan situasi pelabuhan dan petugas dalam menghadapi ancaman yang terjadi.
 
"Secara garis besar pelaksanaan sudah sangat baik, hanya masih perlu evaluasi beberapa hal kecil. Semoga ke depan bisa lebih ditingkatkan lagi," ujarnya. (*)

Pewarta: -

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018