Samarinda (Antaranews Kaltim) - Asisten Pelatih Mitra Kukar Asep Suryadi mengevaluasi strategi bertahan yang diperagakan anak asuhnya seusai ditumbangkan Persija Jakarta dengan skor 2-0 pada lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2018 di Stadion Aji Imbut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu malam.
Menurut pelatih yang menggantikan tugas sementara Rafael Berges Marin, pelatih asal Spanyol yang telah mengundurkan diri, strategi bertahan timnya tidak berjalan dengan sempurna karena sering kali penyerang Persija bisa berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Mitra Kukar, Garri Mandagi.
"Masalah pertahanan bukan hanya di wilayah bek saja, tapi mulai dari tengah dan depan yang harusnya melakukan pengawalan ketat terhadap pergerakan para pemain lawan," jelas Asep kepada awak media di Stadion Aji Imbut, Kukar, Sabtu.
Selain itu, kata Asep, kejadian gol cepat Osas Saha pada awal babak pertama, cukup membuat mental timnya menjadi jatuh. Terlebih ketika tim Persija mampu mengandakan keunggulan menjadi 2-0, disaat para pemainnya tengah berusaha keras untuk mewujudkan gol penyeimbang.
"Kami mencoba memperbaiki penampilan pada babak kedua, dengan memasukan pemain tipe menyerang, untuk mengejar defisit gol," tutur Suryadi.
Sayangnya, upaya dan kerja keras para pemainya tidak membuahkan hasil, akibat dari ketatnya barisan pertahanan tim Persija.
"Pertahanan lawan begitu rapat dan sulit ditembus, sehingga tidak banyak peluang yang bisa kami ciptakan," tegas Asep.
Sementara pemain Mitra Kukar Muhammad Rafly Mursalim mengakui bahwa para pemain sudah berusaha maksimal sepanjang pertandingan untuk mengejar defisit gol.
"Sayangnya kami tidak bisa membalas dua gol lawan, dan kamipun harus mengakui dengan hasil kekalahan ini," tegas Rafly.(*)
Baca juga: Mitra Kukar dipecundangi Persija 0-2
Baca juga: Teco puas bawa tiga poin dari kandang Mitra Kukar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Menurut pelatih yang menggantikan tugas sementara Rafael Berges Marin, pelatih asal Spanyol yang telah mengundurkan diri, strategi bertahan timnya tidak berjalan dengan sempurna karena sering kali penyerang Persija bisa berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Mitra Kukar, Garri Mandagi.
"Masalah pertahanan bukan hanya di wilayah bek saja, tapi mulai dari tengah dan depan yang harusnya melakukan pengawalan ketat terhadap pergerakan para pemain lawan," jelas Asep kepada awak media di Stadion Aji Imbut, Kukar, Sabtu.
Selain itu, kata Asep, kejadian gol cepat Osas Saha pada awal babak pertama, cukup membuat mental timnya menjadi jatuh. Terlebih ketika tim Persija mampu mengandakan keunggulan menjadi 2-0, disaat para pemainnya tengah berusaha keras untuk mewujudkan gol penyeimbang.
"Kami mencoba memperbaiki penampilan pada babak kedua, dengan memasukan pemain tipe menyerang, untuk mengejar defisit gol," tutur Suryadi.
Sayangnya, upaya dan kerja keras para pemainya tidak membuahkan hasil, akibat dari ketatnya barisan pertahanan tim Persija.
"Pertahanan lawan begitu rapat dan sulit ditembus, sehingga tidak banyak peluang yang bisa kami ciptakan," tegas Asep.
Sementara pemain Mitra Kukar Muhammad Rafly Mursalim mengakui bahwa para pemain sudah berusaha maksimal sepanjang pertandingan untuk mengejar defisit gol.
"Sayangnya kami tidak bisa membalas dua gol lawan, dan kamipun harus mengakui dengan hasil kekalahan ini," tegas Rafly.(*)
Baca juga: Mitra Kukar dipecundangi Persija 0-2
Baca juga: Teco puas bawa tiga poin dari kandang Mitra Kukar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018