Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) -Rakyat Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, untuk pertama kalinya akan ikut menentukan para wakil rakyat di lembaga legislatif dan pemilihan presiden pada Pemilu 2019.

"Kabupaten Mahakam Ulu lahir 20 Mei 2013 sehingga sekarang baru berusia 5 tahun. Anggota DPRD Mahakam Ulu yang ada sekarang merupakan hasil Pileg 2014 yang saat itu masih bergabung dengan kabupaten induk, yakni Kabupaten Kutai Barat," ujar Ketua KPU Mahakam Ulu (Mahulu) Florianus Nyurang di Long Bagun, Rabu.

Ketika Mahakam Ulu definitif menjadi daerah otonomi baru, maka para caleg terpilih pada Pemilu 2014 yang daerah pemilihannya kemudian masuk kabupaten termuda di Provinsi Kaltim, otomatis mereka pindah kabupaten atau menjadi anggota DPRD Mahakam Ulu.

Terkait dengan itu, maka saat ini merupakan proses penyelenggaraan pileg pertama bagi KPU Mahakam Ulu untuk mempersiapkan Pemilu 2019, sekaligus menjadi pesta demokrasi pertama bagi warga setempat dalam memilih anggota DPRD Mahakam Ulu.

Ia meyakini partisipasi pemilih dalam Pemilu 2019 akan tinggi hingga mencapai 80 persen, bahkan lebih karena masyarakat memiliki kepentingan langsung dengan para caleg yang akan dipilih untuk mewakili mereka di legislatif.

Kepentingan langsung itu terutama terkait dengan hubungan emosional karena rata-rata warga Mahakam Ulu masih memiliki hubungan keluarga, baik keluarga dekat maupun keluarga jauh, termasuk hubungan pertemanan yang saling kenal karena jumlah penduduk Mahulu sekitar 27.000 dengan jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih sementara (DPS) saat ini sebanyak 21.226 orang.

"Pesta demokrasi yang dipengaruhi oleh hubungan kerabat dan sahabat ini tentu membuat masyarakat euforia, sehingga hal ini akan membuat banyak warga yang datang ke TPS agar keluarga mereka bisa terpilih dan menjadi anggota dewan," katanya.

Keyakinan lain jumlah pemilih akan banyak juga adanya bantuan dari para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang mulai saat ini menyosialisasikan kepada masyarakat, teman, dan anggota keluarga untuk datang ke TPS guna memilihnya di hari pencoblosan nanti.

"Selain kami di KPU yang terus melakukan sosialisasi mengajak masyarakat proaktif melapor jika belum terdaftar di DPS dan mengajak masyarakat menggunakan hak pilih, kami juga dibantu para caleg dan partai politik. Karena itu, Pemilu 2019 jumlah pemilihnya diyakini akan tinggi," ucap Nyurang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018