Kotabangun (Antaranews Kaltim) - Pembangunan irigasi sekaligus drainase pembuangan air banjir di Desa Kotabangun Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ditargetkan rampung dalam sebulan untuk mengantisipasi musim hujan pada September.

"Anggaran pembangunan irigasi yang juga berfungsi sebagai pembuangan air banjir dari Sungai Mahakam yang meluap ini menggunakan dana desa tahap 2 dengan nilai Rp202 juta," ujar Kepala Desa Kotabangun Ilir, Jasri di Kotabangun, Jumat.

Ia meyakini pembuatan irigasi pertanian padi yang mulai dikerjakan itu dapat rampung sekitar satu bulan ke depan, karena sudah melalui perhitungan maupun berdasarkan pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, yakni terkait musim hujan dan banjir akibat Sungai Mahakam yang meluap.  Biasanya, lanjut Jasri, curah hujan tinggi mulai terjadi pada September.

Di saat itu pula air Mahakam akan naik atau meluap sampai ke persawahan, sehingga irigasi tersebut harus rampung sebelum September agar pekerjaannya tidak terhambat banjir. 

Ia mengatakan bahwa pekerjaan pembuatan irigasi sekaligus drainase itu dilakukan dengan pola padat karya tunai, yakni pelaksanaannya melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaksana kegiatan sekaligus sebagai tenaga kerja.

Melalui pola ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan warga yang turut bekerja, termasuk membantu petani dalam mengembangkan usaha pertaniannnya karena akan memudahkan petani dalam melaksanakan perencanaan musim tanam tanpa takut terganggu banjir.

"Pembangunan irigasi ini untuk memudahkan petani agar langsung bisa bercocok tanam setelah musim hujan, karena selama ini banjir sering menjadi kendala petani dalam menjalankan usahanya karena air luapan Sungai Mahakam tidak bisa turun lancar kembali ke sungai saat surut," tuturnya. 

Ia menggatakan bahwa pembuatan irigasi ini berasal dari usulan mayarakat tani, karena banjir di area persawahan menghambat pola cocok tanam sesuai musim tanam yang seharusnya siklus tanamnya tidak berubah.

Sebenarnya, lanjut Jasri, rencana pembuatan irigasi itu sudah beberapa tahun lalu dianggarkan dari dana desa, tapi baru tahun ini direalisasikan karena dulunya selalu banjir sehingga anggaran yang sudah dialokasikan menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).

Untuk tahun ini, begitu dianggarkan dan dana desa sudah cair, kondisi alam juga mendukung sehingga segera direalisasikan pembangunannya sebelum masuk musim hujan yang bisa membuat air Sungai Mahakam naik ke areal persawahan.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018