Samarinda, 29/6 (Antara) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menerima sebanyak 3.107 mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 44-2018 Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda untuk disebar ke kabupaten/kota.

"Mahasiswa KKN ini akan terlibat dalam pembangunan di berbagai wilayah di Kaltim," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim M Jauhar Efendi, usai serah terima mahasiswa KKN di Gedung Rektorat Unmul Samarinda, Jumat.

Mereka diserahkan Rektor Unmul kepada Pemprov Kaltim untuk kemudian ditempatkan di kabupaten/kota dengan program KKN masing-masing, yakni KKN Reguler sebanyak 2.707 orang, KKN Desa Sejahtera Mandiri 85 orang, KKN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebanyak 315 orang.

Semua mahasiswa tersebut menyatakan siap melaksanakan pengabdian ke masyarakat di berbagai wilayah selama 48 hari, mulai dari 2 Juli hingga 18 Agustus 2018.

Guna mencapai tujuan pembangunan menuju Kaltim sejahtera, lanjut Fendi, Pemprov Kaltim menyadari bahwa pembangunan tidak mungkin berhasil baik tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk pihak perguruan tinggi.

Untuk itu, program mahasiswa KKN harus tetap dipertahankan dan dilaksanakan dengan baik agar mencapai hasil terbaik sesuai harapan, sehingga mahasiswa juga diharap berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat.

Mereka diminta bisa menjadi pelopor di masyarakat untuk mendukung jalannya pembangunan, sehingga bisa mewujudkan cita-cita pembangunan, yakni untuk kehidupan masyarakat lebih baik, hidup makmur, dan sejahtera.

Ia menuturkan, mahasiswa KKN dalam melaksanakan program, terlebih dahulu harus menginventarisir, mengidentifikasi, dan merumuskan semua program dan sasaran yang hendak dicapai agar terlaksana sesuai harapan.

Mereka juga diminta melibatkan potensi masyarakat lokal dalam setiap pelaksanaan kegiatan, terlebih jika kegiatan itu bersumber dari aspirasi masyarakat.

Sedangkan jika mengalami kendala, mahasiswa diminta berkonsultasi dengan masyarakat terutama pemuka masyarakat, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh adat, dan lainnya karena jalinan komunikasi sangat penting guna mencari solusi.

"Dari hasil KKN, ke depan akan menjadi evaluasi atau kajian bagi Pemprov Kaltim, pemkab, pemkot, instansi terkait, dan Unmul karena evaluasi merupakan hal yang penting guna menyempurnakan tiap kegiatan selanjutnya," ucap Fendi. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018