Balikpapan (Antaranews Kaltim) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan bahwa polisi terus mengejar siapa pun yang bertanggung jawab dalam kasus tumpahan minyak yang mencemari Teluk Balikpapan pada 31 Maret 2018.

"Siapa pun yang bertanggung jawab dan saya terus awasi dari Mabes Polri," tegas Jenderal Tito saat kunjungan Safari Ramadhan di Balikpapan, Jumat.

Sampai saat ini, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur yang menangani kasus tersebut sudah menetapkan sebagai tersangka nakhoda kapal MV Ever Judger 2 Zhang Diyi (50 tahun) pada 26 April lalu.

Penyidikan polisi menemukan bukti-bukti bahwa minyak tumpah sebab pipa penyalur minyak mentah di dasar Teluk Balikpapan tersangkut hingga patah oleh jangkar MV Ever Judger pada dinihari 31 Maret tersebut.

Karena ini, sebanyak tidak kurang dari 40.000 barel minyak mentah tumpah ke laut dan menyebar hingga seluas 12.700 hektare. Kemudian dari tumpahan minyak di tengah Teluk muncul kebakaran besar pada pukul 10.30-11.30 yang makan korban 5 orang tewas, dan ribuan orang di sepanjang pesisir utara dan selatan Teluk Balikpapan terdampak.

"Jadi harus ada efek jera dan jadi pelajaran agar tidak terjadi lagi di kemudian hari, dan bila bekerja hati-hati," lanjut Kapolri.

Dalam kasus tersebut juga diduga telah terjadi kesalahpamahan dalam komunikasi antara kapal pandu yang mengawal MV Ever Judger di Teluk Balikpapan saat melalui daerah terlarang terbatas, di mana pipa-pipa minyak mentah Pertamina membentang melintasi Teluk dari utara ke selatan sepanjang 3.600 meter di kedalaman antara 22-27 m di dasar laut.

"Kami akan usut terus, dari tingkat lapangan hingga manajemen dari siapa pun yang terkait sesuai arah penyidikan," kata Kapolri lagi.

Sebagai pemilik minyak, Pertamina segera memulai operasi pembersihan laut dan menangani dampaknya yang terjadi pada warga.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkunjung ke Balikpapan untuk bersilaturahmi dan mengeratkan komunikasi rantai komando dengan seluruh jajaran polisi, selain juga dengan aparat keamanan lainnya yaitu TNI.

"Kita perlu kekompakan semua aparat keamanan dan masyarakat untuk menghadapi tantangan keamanan. Sebentar lagi ada arus mudik dan juga arus balik. Juga akan ada even internasional Asian Games yang diselenggarakan di 4 provinsi," kata Kapolri.

Asian Games ke-18 akan digelar di Jakarta dan Palembang di Sumatera Selatan. Walaupun demikian, sejumlah venue pertandingan juga ada di wilayah Jawa Barat sehingga memerlukan koordinasi pengamanan tidak hanya dengan Polda Metro Jaya atau Polda Sumatera Selatan.

Kapolri juga menegaskan bahwa kondusivitas di daerah-daerah lain juga berperan agar event tersebut bisa berlangsung sukses.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018