Samarinda (Antaranews Kaltim) -  Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah Kalimantan Timur memperkirakan penarikan uang dalam jumlah besar akan terjadi menjelang datangnya Lebaran sehingga langkah antisipasi sudah disiapkan.

Kepala BI KPw Kaltim Muhamad Nur kepada wartawan di Samarinda, Senin, menjelaskan, penarikan uang dalam skala besar dilakukan oleh rekanan BI dan nasabah untuk pembayaran gaji, tunjangan hari raya, dan penarikan untuk keperluan lainnya.

"Puncaknya terjadi pada pekan ini atau H-7 Lebaran, karena kami ada kerja sama dengan bank-bank. Kami minta jadwal bank itu kapan menarik uang dari BI," katanya di sela pembukaan loket penukaran uang di GOR Madya Sempaja Samarinda.

Ia memperkirakan, penarikan pada pekan ini bisa mencapai 90 persen dari total alokasi uang tunai yang disiapkan untuk keperluan Ramadhan dan Lebaran sebesar Rp2,6 triliun.

Kendati demikian, Nur memastikan ketersediaan uang tunai mencukupi berapa pun besaran yang diperlukan.

"Dari perkiraan kita bersama perbankan, kebutuhan sekitar Rp2,6 triliun. Kecuali nanti ada lonjakan permintaan dari bank, ya mungkin lebih. Tapi, berapa pun kami siap melayani," katanya.

Sementara itu, BI Kaltim bersama sembilan bank membuka loket layanan penukaran uang baru di GOR Madya Sempaja Samarinda.

"Kami ingin mengedukasi masyarakat supaya tidak perlu menukar uang di tepi jalan. Kan sayang uangnya, mereka ambil untungnya sampai 10 persen. Tukar Rp1 juta, bayarnya Rp1,1 juta," ucapnya.

Sebagian para penjaja uang ini baru beroperasi pada malam hari atau saat hari libur.

"Kami ingin masyarakat memanfaatkan fasilitas yang kami sediakan. Kalau tukar Rp1 juta, ya dapatnya juga Rp1 juta. Tak kurang dan tak lebih," tegas Nur. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018