Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser bersama  Bank Indonesia (BI) Cabang Balikpapan menggelar rapat  terkait upaya  mencegah terjadinya inflasi  di daerah, terutama menjelang hari-hari besar seperti bulan  Ramadhan.

"Dinamikan kenaikan harga barang dan jasa di  Kabupaten Paser sangat fluktuatif, sejauh ini barang-barang yang ada  pada umumnya berasal dari Kalimanatan Selatan dan Kota Balikpapan. Kondisi itulah yang menyebabkan harga barang  lebih mahal dibanding barang di Balikpapan,"kata Bupati Paser Yusriansyah Sarkawi pada rapat di ruang  Sadurengas Kantor Bupati, Selasa (8/5)

Ia mengatakan sejumlah barang kebutuhan masyarakat  yang berasal dari Kota Balikpapan dan Kalsel harganya lebih mahal dikarenakan biaya transportasi.

Misalnya harga daging mencapai Rp130.000 per kilogram , padahal sebenarnya  harga daging berkisar Rp80.000 hingga Rp110.000 per kilogram.

Tetapi  kata Yusriansyah ada beberapa komuditas yang harganya normal  seperti bawang merah, karena tidak didatangkan dari luar daerah. Sejumlah petani  bawang di beberapa kecamatan  produktif dan memasarkan hasil panennya  cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Paser.

"Petani  bawang merah ada dibeberapa tempat di antaranya di Kecamatan Kerang, Komam, dan Kuaro, pemasarannya cukup bagus,"katanya.

Yusriansyah berharap melalui rapat dengan BI Balikpapan  dapat dirumuskan  perencanaan yang komprehensif dalam menangani kemungkinan terjadinya inlasi di Kabupaten Paser.

Sementara itu, Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti menerangkan, kegiatan yang dilakukan tim pengendalian inflasi diantaranya yakni mengumpulkan data dan informasi perkembangan harga kebutuhan pokok.

"Tim juga harus memastikan sistem logistik di daerah cukup baik dan dapat melakukan opsi aksi untuk menstabilkan harga seperti membuka bazar murah menjelang idul ftri,"kata Mirnayanti.

Adapun tujuan  dari rapat dengan Pemkab Paser   untuk memastikan ketersedaan barang dengan harga terjangkau dan upaya mencegah  adanya spekulan yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan cukup besar.

Menurutnya pemantauan berkelanjutan dilakukan untuk updating harga secara harian dengan melakukan monitoring dan evaluasi harga pasar di tingkat konsumen sebagai bentuk early warning system.

Selain itu juga kata  Mirnayanti dilakukan operasi pasar  untuk mencegah  terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga serta  terjadinya penimbunan barang. 

Sekadar diketahui  rapat antara jajaran Pemkab Paser dengan BI Cabang Balikpapan tersebut di hadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti, Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Paser Karoding, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. (*/kominfo Paser)


 

Pewarta: R.Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018