Samarinda (Antaranews Kaltim) - Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan peternak dan penyuplai, menyiapkan sebanyak 15.306 ekor sapi untuk menghadapi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H (2018 M).

"Perkiraan stok sapi sebanyak itu apabila disembelih dan dipisahkan antara daging dan tulangnya, maka akan setara dengan 2.412 daging sapi segar," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Selasa.

Ia meyakini bahwa jumlah sapi sebanyak itu masih berlebih sehingga masih bisa digunakan setelahnya, karena tingkat kebutuhan sapi sepanjang Ramadhan hingga Lebaran hanya sebanyak 14.925 ekor atau setara dengan 2.352 ton daging.

Ini berarti masih kelebihan 381 ekor sapi atau masih lebih sebanyak 60 ton daging segar setelah dikonversi, sehingga kelebihan ini masih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan setelah Lebaran, termasuk untuk persiapan jika ada kebutuhan tidak terduga yang bisa menyebabkan naiknya permintaan.

Selain menyiapkan daging sapi segar dalam bentuk sapi hidup, pihaknya juga menyiapkan daging sapi beku yang biasa dijual di pasar-pasa swalayan atau mini market, yakni jumlahnya mencapai 345,2 ton daging sapi beku.

Jumlah ini pun diperkirakan masih tidak akan kekurangan karena pihaknya memprediksi tingkat kebutuhan daging sapi beku hanya 342,1 ton, atau masih kelebihan 3,1 ton daging beku.

"Daging sapi beku juga tetap menjadi prioritas dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, karena tidak semua orang ingin membeli daging sapi segar. Apalagi harga daging sapi beku jauh lebih murah ketimbang yang segar sehingga hal ini juga bisa menjadi pilihan masyarakat," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa sapi hidup yang disiapkan sebanyak 15.306 ekor itu, hanya terdapat 27,44 persen yang sanggup dipenuhi oleh peternak lokal, sementara selebihnya yang mencapai 72,56 persen harus didatangkan dari luar provinsi seperti dari NTB, NTT, Palu, dan Jatim.

"Dari tahun ke tahun, Kaltim masih mendatangkan sapi dari luar daerah, maka hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi masyarakat Kaltim untuk beternak sapi agar ke depan kita tidak perlu lagi membeli sapi dari luar," ucap Dadang. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018