Surabaya (Antaranews) - Persebaya Surabaya memenangi derby panas melawan musuh bebuyutannya Arema FC dengan skor 1-0 pada pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu.
Gol tunggal kemenangan Persebaya dicetak oleh Misbakhus Solikin pada menit ke-83, setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Arema FC.
Tuan rumah Persebaya yang didukung lebih dari 50 ribu suporter fanatiknya mencoba mengambil inisiatif menyerang sejak babak pertama dan membuat beberapa peluang di menit-menit awal. Dua peluang emas dihasilkan Yohanes Ferinando Pahabol dan Oktafianus Fernando, tapi keduanya gagal dikonversi menjadi gol.
Begitu juga dengan peluang Rishadi Fauzi yang beberapa kali bola sundulan masih jauh dari gawang Arema FC yang dijaga Utam Rusdiana.
Tim lawan bukannya tanpa peluang, khsususnya pada menit akhir babak pertama yang didapat striker mereka saat berhadap-hadapan dengan kiper Persebaya Miswar Saputra, tapi masih melebar di sisi kanan gawang.
Masuknya David Da Silva pada babak kedua semakin mempertajam serangan "Bajul Ijo" dan membuat benteng pertahanan Arema yang dikawal Agus Indra Cahya kelabakan, bahkan ia langsung melanggar Da Silva dengan keras sehingga langsung diganjar kartu merah.
Tensi pertandingan semakin meninggi 10 menit menjelang bubaran, bahkan suporter dari tribun barat sempat melempari lapangan dengan botol air mineral hingga membuat pertandingan terhenti sejenak.
Tujuh menit menjelang laga normal selesai, Bonek Mania bersorak setelah tendangan kaki kiri Misbakhus Solikin mengoyak jala Arema dan membuat skor berubah menjadi 1-0.
Wasit Novari Ikhsan Arilaha dari Jakarta memberikan babak tambahan waktu hingga lima menit, namun tidak ada gol tambahan bagi kedua tim, bahkan dua pemain masing-masing Oktafianus Fernando dan Hendro Siswanto diusir ke luar lapangan karena terlibat perkelahian.
Beberapa menit sebelum pertandingan digelar, sekelompok suporter yang tak bertiket memaksa masuk stadion sehingga membuat petugas keamanan dari Polri dan TNI mengambil tindakan tegas.
Pagar pembatas yang berada di luar gate juga sempat roboh karena insiden tersebut, tapi situasi dapat dikendalikan dan tidak sampai merambat di dalam stadion. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Gol tunggal kemenangan Persebaya dicetak oleh Misbakhus Solikin pada menit ke-83, setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Arema FC.
Tuan rumah Persebaya yang didukung lebih dari 50 ribu suporter fanatiknya mencoba mengambil inisiatif menyerang sejak babak pertama dan membuat beberapa peluang di menit-menit awal. Dua peluang emas dihasilkan Yohanes Ferinando Pahabol dan Oktafianus Fernando, tapi keduanya gagal dikonversi menjadi gol.
Begitu juga dengan peluang Rishadi Fauzi yang beberapa kali bola sundulan masih jauh dari gawang Arema FC yang dijaga Utam Rusdiana.
Tim lawan bukannya tanpa peluang, khsususnya pada menit akhir babak pertama yang didapat striker mereka saat berhadap-hadapan dengan kiper Persebaya Miswar Saputra, tapi masih melebar di sisi kanan gawang.
Masuknya David Da Silva pada babak kedua semakin mempertajam serangan "Bajul Ijo" dan membuat benteng pertahanan Arema yang dikawal Agus Indra Cahya kelabakan, bahkan ia langsung melanggar Da Silva dengan keras sehingga langsung diganjar kartu merah.
Tensi pertandingan semakin meninggi 10 menit menjelang bubaran, bahkan suporter dari tribun barat sempat melempari lapangan dengan botol air mineral hingga membuat pertandingan terhenti sejenak.
Tujuh menit menjelang laga normal selesai, Bonek Mania bersorak setelah tendangan kaki kiri Misbakhus Solikin mengoyak jala Arema dan membuat skor berubah menjadi 1-0.
Wasit Novari Ikhsan Arilaha dari Jakarta memberikan babak tambahan waktu hingga lima menit, namun tidak ada gol tambahan bagi kedua tim, bahkan dua pemain masing-masing Oktafianus Fernando dan Hendro Siswanto diusir ke luar lapangan karena terlibat perkelahian.
Beberapa menit sebelum pertandingan digelar, sekelompok suporter yang tak bertiket memaksa masuk stadion sehingga membuat petugas keamanan dari Polri dan TNI mengambil tindakan tegas.
Pagar pembatas yang berada di luar gate juga sempat roboh karena insiden tersebut, tapi situasi dapat dikendalikan dan tidak sampai merambat di dalam stadion. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018