Samarinda (Antaranews Kaltim) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengenalkan cagar budaya di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, ke luar daerah agar makin dikenal secara nasional, terutama Rumah Adat Kampung Tenun dan Masjid Shirathal Mustaqiem.

"Jenis wisata itu banyak, ada wisata alam, wisata bahari, wisata budaya seperti di Kampung Tenun, dan wisata religius seperti di masjid tua dan bersejarah, yakni Masjid Shirathal Mustaqiem di Samarinda. Kebetulan kampung tenun dan masjid ini letaknya berdekatan, jadi enak mengunjunginya sekaligus," ujarnya di Samarinda, Sabtu.

Hal itu dikatakan Hetifah setelah mengunjungi masjid dan kampung tenun di Kecamatan Samarinda Seberang, termasuk sejumlah lokasi lain di Samarinda dalam rangkaian menjaring aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.

Masjid Shirathal Mustaqiem yang terletak di Kelurahan Mesjid ini dibangun pada tahun 1881 dan rampung pekerjaannya 10 tahun kemudian atau pada 1891, bertepatan pada 27 Rajab 1311 Hijriyah.

Masjid itu pernah menjadi pemenang ke-2 pada ajang festival masjid bersejarah di Indonesia tahun 2003. Sejarah panjang pendirian masjid ini dinilai layak dikunjungi untuk menambah pengetahuan sekaligus sebagai lokasi wisata religius.

Sedangkan terkait kampung tenun yang lokasinya tidak jauh dari masjid tersebut, lanjut Hetifah, selain Cagar Budaya Rumah Adat Kampung Tenun Samarinda, pengunjung juga bisa membeli sarung khas Samarinda dengan harga terjangkau karena langsung dibeli dari pengrajinnya.

Menurut ia, Kaltim selama ini hanya dikenal kaya akan tambang dan hutannya, padahal Kaltim memiliki berbagai kekayaan lain yang tidak kalah penting, seperti kekayaan budaya dari berbagai suku asli Kalimantan, termasuk karya dari hasil budaya dengan produk sarung Samarinda.

"Sekarang Sarung Samarinda memiliki 17 corak yang semuanya cantik. Hebatnya lagi, setiap corak memiliki makna dan filosofi yang berbeda, jadi wajar jika kampung tenun berikut produknya terus dipromosikan ke luar daerah, bahkan hingga ke mancanegara," katanya.

Sementara itu, Kepala Perencana Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Samarinda Rita Dinar Sitompul saat mendampingi Hetifah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim dan pemerintah pusat sangat mendukung pengembangan pengrajin tenun.

"Dukungan itu antara lain berupa pelatihan mewarnai kain sesuai standar. Selain itu ada bantuan pelatihan, bantuan bahan baku dan promosi dari Bank Indonesia (BI). Pemda sudah membuat kebijakan dengan adanya hari tertentu untuk menggunakan kain tenun Samarinda, sehingga produknya juga terjual melalui kebijakan pemda," katanya. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018