Samarinda (Antaranews Kaltim) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur mengingatkan Pemerintah Kota Samarinda untuk mewaspadai kenaikan harga sejumlah bahan makanan menjelang Ramadhan, seperti ayam ras, ikan, dan komoditas lainnya.

"Kami sudah melakukan pertemuan dengan pihak terkait di Samarinda mengenai kewapadaan dan antisipasi naiknya harga ayam ras dan berbagai bahan makanan lain. Dari pertemuan ini, tentu diharapkan langkah-langkah yang telah disepakati bisa dijalankan," ujar Kepala Pengembangan Ekonomi KPw BI Kaltim, Christian di Samarinda, Rabu.

Dalam pertemuan dan komunikasi dengan Pemkot Samarinda beberapa hari lalu, lanjutnya, hal-hal yang dibahas antara lain mengenai komoditas tertentu yang diperkirakan menjadi menyumbang inflasi, sehingga perlu dieliminasi agar kenaikannya bisa ditekan.

Bahan makanan yang diprediksi kuat menyumbang inflasi adalah daging ayam ras karena peminat ayam sangat tinggi, sementara Kaltim belum swasembada.

"Kami meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memperbaiki tata niaganya agar bisa terpangkas dan tidak memakan biaya transportasi tinggi," ujarnya.

Selain ayam ras, lanjutnya, biaya transportasi pesawat terbang juga masih menyumbang inflasi karena tarif tiket maskapai yang mulai merangkak naik pada setiap menjelang Ramadhan dan lebaran.

Terkait dengan itu, BI Kaltim terus berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda guna memetakan penyebab inflasi, kemudian mencarikan solusinya, seperti menjaga stok tercukupi di pasar, kemudian minta pihak terkait menindak jika ada distributor atau pedagang yang sengaja menimbun barang.

"Komoditas lain yang kerap penyumbang inflasi seperti beras, gula, dan minyak goreng, tetapi pemerintah telah menetapkan HET (harga eceran tertinggi) agar tidak dipermainkan pedagang, termasuk harga elpiji kemasan 3 kilogram yang sejak satu tahun lalu telah ditetapkan HET," ucap Christian.

Ia juga mengatakan bahwa kondisi cuaca yang diprediksi membaik saat memasuki Ramadhan diharapkan tidak mengganggu arus distribusi, termasuk harga ikan layang juga masih stabil.

Namun, Christian minta pemerintah daerah tetap waspada karena inflasi masih disumbang dari efek kenaikan harga bahan bakar minyak yang sampai sekarang masih terasa dampaknya.(*)

 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018