Samarinda (Antaranews Kaltim) - Gol dari eksekusi penalti Marlon Da Silva pada menit akhir menyelamatkan tuan rumah Borneo FC dari kekalahan saat menjamu Madura United pada pertandingan Liga 1 di Stadion Segiri Samarinda, Kaltim, Jumat malam.
Tendangan keras penyerang asal Brasil itu tidak mampu dibendung kiper Heri Prasetyo dan mengubah skor menjadi 2-2, sekaligus memupus peluang Madura United untuk membawa pulang tiga poin yang sudah di depan mata.
Tim berjuluk "Sapee Kerrap" sebenarnya sudah memimpin dua gol melalui Greg Nwokolo saat laga baru berjalan enam menit dan tandukan Alberto de Paula dari umpan sepak pojok pada menit ke-60.
Tuan rumah Borneo FC baru berhasil memperkecil skor melalui sundulan Julian Faubert dari jarak dekat pada menit ke-69, dari skema tendangan bebas.
Tensi pertandingan kedua tim semakin tinggi menjelang sepuluh menit waktu normal berakhir. Borneo FC yang berupaya menghindari kekalahan dan tidak ingin dipermalukan di depan pendukungnya terus meningkatkan tempo serangan ke pertahanan Madura United.
Tiga peluang emas menjelang menit akhir dari Azamat Baimatov, Marlon da Silva dan Julian Faubert masih bisa diantisipasi kiper Heri Prasetya.
Harapan tim tamu untuk membawa pulang tiga angka pupus, ketika wasit "menghadiahi" Borneo FC tendangan penalti saat pertandingan memasuki menit ke-90+3 atau satu menit jelang waktu tambahan berakhir.
Berawal dari tendangan pojok, wasit melihat bola menyentuh tangan pemain belakang Madura United Fachrudin di kotak enam belas.
Keputusan itu langsung disambut protes para pemain Madura United, tidak ketinggalan pelatih, ofisial dan pemain di bangku cadangan.
Marlon da Silva maju menjadi algojo dan tendangan kerasnya meski sempat ditepis Heri Prasetya, namun bola masih meluncur deras ke arah gawang.
Hasil imbang ini tetap menempatkan Madura United di peringkat ke-3 klasemen sementara dengan nilai 10, sedangkan Borneo FC naik satu tingkat ke posisi delapan dengan nilai 8. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Tendangan keras penyerang asal Brasil itu tidak mampu dibendung kiper Heri Prasetyo dan mengubah skor menjadi 2-2, sekaligus memupus peluang Madura United untuk membawa pulang tiga poin yang sudah di depan mata.
Tim berjuluk "Sapee Kerrap" sebenarnya sudah memimpin dua gol melalui Greg Nwokolo saat laga baru berjalan enam menit dan tandukan Alberto de Paula dari umpan sepak pojok pada menit ke-60.
Tuan rumah Borneo FC baru berhasil memperkecil skor melalui sundulan Julian Faubert dari jarak dekat pada menit ke-69, dari skema tendangan bebas.
Tensi pertandingan kedua tim semakin tinggi menjelang sepuluh menit waktu normal berakhir. Borneo FC yang berupaya menghindari kekalahan dan tidak ingin dipermalukan di depan pendukungnya terus meningkatkan tempo serangan ke pertahanan Madura United.
Tiga peluang emas menjelang menit akhir dari Azamat Baimatov, Marlon da Silva dan Julian Faubert masih bisa diantisipasi kiper Heri Prasetya.
Harapan tim tamu untuk membawa pulang tiga angka pupus, ketika wasit "menghadiahi" Borneo FC tendangan penalti saat pertandingan memasuki menit ke-90+3 atau satu menit jelang waktu tambahan berakhir.
Berawal dari tendangan pojok, wasit melihat bola menyentuh tangan pemain belakang Madura United Fachrudin di kotak enam belas.
Keputusan itu langsung disambut protes para pemain Madura United, tidak ketinggalan pelatih, ofisial dan pemain di bangku cadangan.
Marlon da Silva maju menjadi algojo dan tendangan kerasnya meski sempat ditepis Heri Prasetya, namun bola masih meluncur deras ke arah gawang.
Hasil imbang ini tetap menempatkan Madura United di peringkat ke-3 klasemen sementara dengan nilai 10, sedangkan Borneo FC naik satu tingkat ke posisi delapan dengan nilai 8. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018