Samarinda (Antaranews Kaltim) - Rektor Institut Agama Islam Negeri Samarinda Dr Mukhamad Ilyasin Mpd mendukung rencana Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mendatangkan sekitar 200 orang dosen dari mancanegara dalam upaya mendongkrak reputasi dan kualitas pendidikan di perguruan tinggi.

Ditemui Antara di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu, Ilyasin mengemukakan bahwa untuk bidang pendidikan tertentu, tenaga pengajar di beberapa perguruan tinggi dalam negeri jumlahnya masih kurang.

Untuk itu, ia sependapat dengan program pemerintah mendatangkan dosen asing, bahkan IAIN Samarinda juga telah mengajukan dua tenaga dosen dari Australia yang merupakan bagian dari program nasional tersebut.

"Rencananya kami memang meminta dua dosen dari Australia, satunya untuk bidang bahasa Inggris dan satunya saya lupa untuk bidang apa. Tetapi, yang pasti kami mengajukan dua orang" katanya.

Ilyasin tidak menafikan bahwa rencana pemerintah tersebut bakal menimbulkan pro dan kontra di kalangan akedemisi, karena tidak semua perguruan tinggi memiliki pemahaman yang sama dengan kehadiran dosen asing tersebut.

"Kalau saya memang riil saja dan mengambil sisi positifnya, karena memang kami membutuhkan kehadiran dosen luar supaya ada kompetisi yang sehat di antara para dosen kami. Biar mereka terpacu meningkatkan kualitasnya," jelasnya.

Menurut Ilyasin, kehadiran dosen asing tersebut bebannya akan dipikul bersama antara pemerintah dan perguruan tinggi yang menginginkan tenaga mereka.

"Pemerintah hanya menanggung gaji mereka, sementara perguruan tinggi harus menyediakan akomodasi tenaga mereka diperlukan," jelasnya.

Atas dasar itulah, lanjut Ilyasin, IAIN Samarinda memutuskan memilih dosen dari Australia dengan pertimbangan sisi pembiayaannya relatif masih terjangkau.

"Kalau dari Amerika biayanya terlalu mahal, kami yang riil-riil saja sesuai kemampuan," tegasnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018