Balikpapan (Antaranews Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan pelanggan yang menjadi korban pemadaman listrik lebih dari empat jam mendapatkan diskon atau potongan harga.

"Besarannya 20 persen untuk pelanggan subsidi dan untuk nonsubsidi 35 persen dari nilai tagihan di bulan berikutnya," kata General Manager PLN Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Riza Novianto Gustam di Balikpapan, Jumat.

Pada Kamis (5/4) malam, hampir dua juta orang penduduk di Kota Balikpapan, Samarinda, Tenggarong (Kutai Kartanegara), dan Bontang mengalami kejadian "blackout" (pemadaman) sejak pukul 21.03 Wita hingga menjelang Jumat subuh.

Setelah itu, secara bertahap PLN mulai memulihkan pasokan listrik dan setiap bagian kota dalam waktu yang berbeda-beda mendapat aliran listrik kembali.

"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini," kata Riza.

Dari informasi yang didapat, pemadaman listrik di sejumlah kota di Kaltim itu disebabkan kerusakan pada transmisi 150 kilo volt pada jalur Gardu Induk Embalaut, Tanjung Batu-Tengkawang, Samarinda.

Kerusakan itu berupa keretakan pada isolator di PLTUG Tanjung Batu yang dioperasikan PT Cahaya Fajar Kaltim. PLTUG Tanjung Batu berdaya 2X50 MW dan 70 MW.

Daya dari PLTUG Tanjung Batu sebesar 170 MW tersebut mencapai lebih sepertiga dari beban puncak jaringan listrik Sistem Mahakam antara pukul 18.00-22.00 Wita.

Kehilangan daya dari pembangkit-pembangkit utamanya, PLN Kaltimra kembali mengaktifkan pembangkit-pembangkit kecil di setiap kota untuk segera mengatasi masalah.

Misalnya, PLTD Gunung Malang berdaya 10 MW, juga Pembangkit Peaking yang biasa hanya diaktifkan saat beban puncak, Kamis (5/4) malam kembali beroperasi.

"Namun, pukul 06.00 Wita pagi pasokan sudah masuk Sistem Mahakam lagi. Hanya saja PLTUG Tanjung Batu perlu waktu 10 jam perbaikan," lanjut Riza Gustam. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018