Penajam (Antaranews Kaltim) - Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menginginkan kampanye pasangan calon bupati dan calon wakil bupati peserta pemilihan kepala daerah berlangsung damai mengikuti peraturan yang telah ditetapkan penyelenggara pilkada.

Sejumlah warga yang ditemui Antara di Penajam, Rabu, menyatakan bahwa pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih bupati dan wakil bupati Penajam Paser Utara periode 2018-2023 jangan sampai dinodai dengan hal-hal negatif yang merugikan masyarakat maupun peserta pilkada.

"Kubu pasangan cabup-cawabup jangan saling melakukan provokasi dan kecurangan yang berdampak pada kemarahan kubu pasangan calon lainnya," ujar Mohammad Anan, warga kelurahan Penajam.

Dia berharap pilkada di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat berjalan damai dan aman, serta menyerahkan kepada masyarakat untuk memilih pimpinan mereka sesuai hati nurani.

Warga Kelurahan Petung, Jufri, juga menginginkan pemilihan bupati dan wakil bupati berlangsung aman dan damai tanpa adanya intimidasi satu sama lain.

"Jangan sampai isu-isu yang disampaikan kubu pasangan cabup-cawabup dalam berkampanye mengakibatkan perpecahan dan permusuhan yang membuat kondisi Penajam tidak kondusif," jelasnya.

Sementara itu, Sulaiman, warga Kelurahan Nenang, mengingatkan kembali bahwa ketiga pasangan calon peserta Pilkada Penajam Paser Utara telah mengucapkan deklarasi untuk mengawal pelaksanaan pilkada berjalan aman dan damai tanpa gesekan.

"Pasangan cabup-cawabup harus memegang teguh komitmen bersama yang telah diucapkan pada deklarasi itu. Panwaslu juga harus terus mengawasi kegiatan kampanye setiap pasangan calon," ujarnya.

Pada kegiatan deklarasi damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada Februari 2018, ketiga pasangan calon sepakat menolak penyebaran "hoax", isu SARA dan politik uang dalam kegiatan kampanye.

"Peserta pilkada telah mengikrarkan diri menjaga kondusivitas dengan suasana kekeluargaan dan saling menghargai satu sama lain. Semoga suasana itu berlangsung hingga penetapan pemenang pilkada," kata Ketua KPU Penajam Paser Utara Feri Mei Effendi.

Pada kesempatan sebelumnya, Komisioner Divisi Penindakan Hukum Panwaslu Kabupaten Penajam Paser Utara, Edwin Irawan juga mengajak masyarakat berani melapor jika mengetahui terjadinya pelanggaran, seperti kasus politik uang, dengan disertai bukti dan saksi.

"Proses pilkada harus dikawal agar berjalan dengan baik dan bisa melahirkan pimpinan yang berintegritas dan bermartabat," katanya.

Pilkada Penajam Paser Utara 2018 diikuti tiga pasangan calon, yakni Mustaqim MZ-Sofyan Nur (nomor urut 1) diusung koalisi Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang.

Kemudian pasangan nomor urut 2 Andi Harahap-Fadly Imawan diusung Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, serta dukungan Partai Persatuan Pembangunan, Partai Idaman dan Partai Persatuan Indonesia.

Terakhir, pasangan nomor urut 3 Abdul Gafur Mas`ud-Hamdam diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Nasional Demokrat, serta didukung Partai Amanat Nasional dan Partai Hati Nurani Rakyat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018