Samarinda (Antaranews Kaltim) - Realisasi investasi yang masuk ke Provinsi Kalimantan Timur selama tahun 2017 mencapai Rp28,2 triliun, mengalami kenaikan sebesar 20,97 persen jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016 tercatat Rp23,31 triliun.
"Investasi sebesar itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp17,22 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp10,98 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdianyah di Samarinda, Selasa.
Jika dilihat sumbangan investasi berdasarkan lapangan usaha, maka sektor pertambangan masih yang terbesar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi yang sekaligus menyumbang pergerakan investasi ke Kaltim.
Hal ini dibuktikan dengan kinerja pertambangan batu bara yang terus membaik dikarenakan membaiknya harga komoditas ini di pasar global.
Ia menjelaskan bahwa lapangan usaha di sektor batu bara diperkirakan mampu memicu laju pertumbuhan ekonomi Kaltim, yakni sektor ini sempat mengalami pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang menunjukkan ke arah membaik di tahun 2017 berkorelasi positif terhadap rasio investasi. Indikasinya adalah membaiknya rasio realisasi investasi terhadap rencana investasi PMA dan PMDN tahun 2017 yang sebesar 35,10 persen, naik 21,03 persen ketimbang 2016 yang sebesar 14,07 persen," katanya.
Ia menjelaskan bahwa realisasi PMDN sampai dengan Desember 2017 mencapai Rp10,98 triliun tersebut dengan jumlah proyek sebanyak 357 paket.
Dilihat berdasarkan sebaran lokasinya, hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltim mendapatkan tambahan realisasi investasi.
Investasi paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai Rp3,88 triliun atau 35,34 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN, disusul Kabupaten Berau menempati urutan kedua dengan nilai investasi sebesar Rp3,26 triliun atau 29,66 persen.
Kemudian Kabupaten Kutai Barat dengan nilai investasi mencapai Rp1,75 triliun atau 16,03 persen, Kabupaten Kutai Timur berhasil menyerap PMDN sebesar Rp1,03 triliun.
"Berikutnya adalah investasi PMDN yang masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara senilai Rp771,42 miliar, ke Kabupaten Paser senilai Rp197,68 miliar, ke Samarinda senilai Rp74,89 miliar, dan investasi yang masuk ke Kota Balikpapan senilai Rp16,02 miliar," ucap Diddy. (*)
Baca juga: DPMPTSP Kaltim Terbitkan Izin 45 Proyek
Baca juga: Realisasi PMA Pertambangan Kaltim Capai Rp2,07 Triliun
Baca juga: Mauritius Berinvestasi Rp2,06 Triliun Ke Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Investasi sebesar itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp17,22 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp10,98 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdianyah di Samarinda, Selasa.
Jika dilihat sumbangan investasi berdasarkan lapangan usaha, maka sektor pertambangan masih yang terbesar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi yang sekaligus menyumbang pergerakan investasi ke Kaltim.
Hal ini dibuktikan dengan kinerja pertambangan batu bara yang terus membaik dikarenakan membaiknya harga komoditas ini di pasar global.
Ia menjelaskan bahwa lapangan usaha di sektor batu bara diperkirakan mampu memicu laju pertumbuhan ekonomi Kaltim, yakni sektor ini sempat mengalami pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang menunjukkan ke arah membaik di tahun 2017 berkorelasi positif terhadap rasio investasi. Indikasinya adalah membaiknya rasio realisasi investasi terhadap rencana investasi PMA dan PMDN tahun 2017 yang sebesar 35,10 persen, naik 21,03 persen ketimbang 2016 yang sebesar 14,07 persen," katanya.
Ia menjelaskan bahwa realisasi PMDN sampai dengan Desember 2017 mencapai Rp10,98 triliun tersebut dengan jumlah proyek sebanyak 357 paket.
Dilihat berdasarkan sebaran lokasinya, hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltim mendapatkan tambahan realisasi investasi.
Investasi paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yang mencapai Rp3,88 triliun atau 35,34 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN, disusul Kabupaten Berau menempati urutan kedua dengan nilai investasi sebesar Rp3,26 triliun atau 29,66 persen.
Kemudian Kabupaten Kutai Barat dengan nilai investasi mencapai Rp1,75 triliun atau 16,03 persen, Kabupaten Kutai Timur berhasil menyerap PMDN sebesar Rp1,03 triliun.
"Berikutnya adalah investasi PMDN yang masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara senilai Rp771,42 miliar, ke Kabupaten Paser senilai Rp197,68 miliar, ke Samarinda senilai Rp74,89 miliar, dan investasi yang masuk ke Kota Balikpapan senilai Rp16,02 miliar," ucap Diddy. (*)
Baca juga: DPMPTSP Kaltim Terbitkan Izin 45 Proyek
Baca juga: Realisasi PMA Pertambangan Kaltim Capai Rp2,07 Triliun
Baca juga: Mauritius Berinvestasi Rp2,06 Triliun Ke Kaltim
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018