Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kinerja industri manufaktur (pengolahan) skala besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur plus Provinsi Kalimantan Utara (Kaltimra) triwulan IV-2017 mengalami penurunan 1,26 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q) yang tumbuh 0,18 persen.
"Penurunan hingga minus 1,26 persen itu disumbang oleh industri manufaktur bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang mengalami penurunan paling tinggi, yakni hingga minus 1,62 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Sabtu.
Andil industri lainnya terhadap penurunan industri maanufaktur di triwulan IV-2017 berasal dari industri makanan yang minus 1,03 persen, kemudian industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang minus 0,42 persen.
Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan II-2017 mengalami penurunan 0,56 persen terhadap triwulan I-2017.
Pola yang agak berbeda terjadi pada triwulan II-2016 dan Itriwulan I-2015, yakni produksi industri pengolahan besar dan sedang mengalami pertumbuhan masing-masing 1,20 persen dan 2,37 persen.
Menurutnya, selama kurun dua tahun terakhir, kinerja produksi industri pengolahan besar dan sedang cukup baik, namun terdapat kecenderungan perlambatan, sehingga dapat dilihat dari laju pertumbuhan di tahun 2017 sebesar 0,79 persen dibanding tahun 2016.
Ia melanjutkaan bahwa pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan IV-2017 mengalami penurunan 0,15 persen terhadap triwulan IV-2016.
"Sedangkan kinerja industri pengolahan menurut golongannya pada triwulan IV-2017 terhadap triwulan IV-2016 (years on years) adalah industri makanan naik sebesar 3,63 persen," ujarnya.
Kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami penurunan 1,44 persen, dan industri kayu, barang dari kayu, gabus, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya mengalami penurunan hingga 2,92 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Penurunan hingga minus 1,26 persen itu disumbang oleh industri manufaktur bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang mengalami penurunan paling tinggi, yakni hingga minus 1,62 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Muhammad Habibullah di Samarinda, Sabtu.
Andil industri lainnya terhadap penurunan industri maanufaktur di triwulan IV-2017 berasal dari industri makanan yang minus 1,03 persen, kemudian industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang minus 0,42 persen.
Ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan II-2017 mengalami penurunan 0,56 persen terhadap triwulan I-2017.
Pola yang agak berbeda terjadi pada triwulan II-2016 dan Itriwulan I-2015, yakni produksi industri pengolahan besar dan sedang mengalami pertumbuhan masing-masing 1,20 persen dan 2,37 persen.
Menurutnya, selama kurun dua tahun terakhir, kinerja produksi industri pengolahan besar dan sedang cukup baik, namun terdapat kecenderungan perlambatan, sehingga dapat dilihat dari laju pertumbuhan di tahun 2017 sebesar 0,79 persen dibanding tahun 2016.
Ia melanjutkaan bahwa pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada triwulan IV-2017 mengalami penurunan 0,15 persen terhadap triwulan IV-2016.
"Sedangkan kinerja industri pengolahan menurut golongannya pada triwulan IV-2017 terhadap triwulan IV-2016 (years on years) adalah industri makanan naik sebesar 3,63 persen," ujarnya.
Kemudian industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami penurunan 1,44 persen, dan industri kayu, barang dari kayu, gabus, barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya mengalami penurunan hingga 2,92 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018