Padang (Antaranews) - Presiden Joko Widodo mengatakan pers semakin diperlukan di tengah kemajuan teknologi digital dan banyaknya potensi informasi yang keliru di masyarakat.

"Saya percaya bahwa di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi, di era melimpahnya informasi dan melimpahnya misinformasi, justru pers makin diperlukan," kata Presiden dalam sambutannya saat memperingati Hari Pers Nasional di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat.

Menurut Presiden, di tengah persaingan alur informasi melalui sebaran dari media sosial, media massa semakin diperlukan untuk menyebarkan kebenaran, fakta-fakta dan penegak aspirasi.

Presiden menjelaskan media juga diperlukan untuk membangun kehidupan peradaban dan kebudayaan baru di tengah-tengah masyarakat.

Di tengah era industri 4.0 yang memanfaatkan teknologi digital dan kekuatan komputasi serta analisa data, pers bermanfaat untuk menyebarkan hasil inovasi baru tersebut kepada masyarakat.

"Era yang menghasilkan banyak inovasi yang harus segera kita ketahui, yang harus segera kita pahami jika kita tidak ingin ditinggalkan," jelas Presiden.

Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara itu antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Selain itu, sejumlah pemimpin media juga menghadiri HPN antara lain Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat, Pemred RCTI Atika Suri, dan Pemred Metro TV Donbosco Selamun, serta Ketua PWI Pusat Margiono yang sekaligus sebagai penanggung jawab HPN 2018.

Beberapa duta besar negara sahabat yang hadir antara lain berasal dari Kazakhstan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Iran, Kuba, Ceko, Laos, Yunani, Italia, Mesir, Arab Saudi, Kolombia, Myanmar, Austria, Jepang dan Amerika Serikat.

Sebelumnya pada Kamis (8/2), Presiden telah menyerahkan sertifikat tanah kepada ahli waris dari pionir pers Indonesia Djamaluddin Adinegoro untuk pembangunan Museum Adinegoro.

Museum tersebut bertujuan untuk menyimpan pelajaran dan nilai-nilai jurnalistik yang ditanamkan oleh Adinegoro bagi pembangunan pers dan kesusastraan Indonesia.

Dalam penyerahan itu, Jokowi juga berpesan agar wartawan dapat menyelami latar belakang informasi lebih mendalam serta menyajikan berita yang membangun dan memotivasi masyarakat. (*)

Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018