Samarinda (Antaranews Kaltim) - Kepolisian Resor Kota Samarinda, Kalimantan Timur, meningkatkan pengamanan saat perayaan pergantian tahun baru 2018 utamanya untuk mengantisipasi aksi terorisme yang mulai terendus di Provinsi Kalimantan Timur.

Diketahui pada Sabtu (30/12), seorang warga Mangkurawang, Tenggarong, Kutai Kartanegara, berinisial MJ (36) diamankan tim Densus 88, Brimob dan Polres Kukar karena diduga terlibat jaringan teroris.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto di Samarinda, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk mewujudkan kondisi yang aman dan tertib di wilayah kota Samarinda dalam momen acara tahun baru dengan meningkatkan pengamanan dan pengawasan sesuai dengan standar operasi yang ada.

"Tidak ada tempat yang kita istimewakan, semuanya kita anggap khusus dan perlu pengamanan serius, karena kita harapkan perayaan tahun baru ini bisa dinikmati oleh masyarakat dengan rasa aman dan damai," katanya.

Peningkatan pengamanan jelang tahun baru ini, ujar Vendra, sudah menjadi instruksi dari Mabes Polri, bukan terkait penangkapan terduga teroris di Kukar.

"Saya tahunya ada penangkapan dari berita, " kata Vendra.

Pada akhir 2016, Kota Samarinda pernah terjadi aksi teroris bom di Gereja Oikumene di Loa Janan Ilir.

Vendra berharap peristiwa tersebut tidak terulang lagi dan aparat juga belajar dari pengalaman dengan memperketat pengawasan dan keamanan.

"Kami juga meminta peran serta masyarakat untuk turut menjaga ketertiban dan memberikan laporan kepada petugas bila ada kejadian yang membahayakan, " tegasnya.

Berdasarkan informasi, sejumlah tempat ibadah di Samarinda dilakukan sterilisasi dan mendapat penjagaan ketat oleh aparat kepolisian dan Brimob sejak Minggu siang menjelang acara pergantian tahun baru. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017