Long Bagun (ANTARA Kaltim) -  Kampung Batoq Kelo di Kecamatan Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, menggelar musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kampung untuk menetapkan rencana kegiatan pembangunan tahun anggaran 2018 berdasarkan skala prioritas.

"Kami bersyukur karena hingga sore kemarin warga bisa berkumpul untuk memusyawarahkan rencana pembangunan 2018, baik yang anggarannya dari dana desa APBN maupun alokasi dana kampung APBD Mahakam Ulu," ujar Petinggi Kampung Batoq Kelo Yusuf Yudhianto ditemui Antara di Long Bagun, Selasa.

Dalam musrenbang itu telah berhasil dikelompokkan berbagai rencana kegiatan 2018, baik berupa pembangunan infrastruktur dasar maupun untuk kegiatan pemberdayaan, seperti pelatihan keterampilan dan pengembangan perkebunan kakao.

"Di antara rencana kegiatan tahun depan adalah mengembangkan air bersih siap minum yang sejak 2016 disalurkan ke rumah-rumah penduduk, sehingga tahun depan akan dikembangkan menjadi air minum dalam kemasan yang sumbernya dari air terjun," katanya.

Sementara Pendamping Profesional Desa Tingkat Kecamatan Long Bagun Christomo Harry Prayitno, sebelum musrenbang tingkat kampung tersebut digelar, menjelaskan bahwa penggunaan dana desa 2018 harus mengacu pada aturan yang telah ditetapkan pemerintah agar pemanfaatannya tepat sasaran, transparan, dan tidak terjadi penyelewengan.

"Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2017, maka penggunaan dana desa 2018 secara umum terdapat empat prioritas, yakni untuk pembangunan embung, sarana dan prasarana olahraga, pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta pengembangan produk unggulan desa," kata Chris.

Untuk produk unggulan desa, lanjutnya, di Batoq Kelo terdapat tiga unggulan yang salah satu atau ketiganya bisa dikembangkan.

Ia menyarankan potensi unggulan bisa diseriusi dalam pengembangan perkebunan kakao, pemanfaatan air terjun sebagai air kemasan, dan pengembangan pariwisata.

Produk unggulan desa tersebut ke depannya bisa dikelola oleh BUMDes, karena melalui lembaga ekonomi berskala desa bisa dilakukan penyertaan modal dari APBDes yang didukung oleh modal dari pihak ketiga. Melalui perencanaan yang profesional, hal itu akan mampu mempercepat pengembangan ekonomi kampung.

"Melalui BUMDes, maka berbagai jenis usaha yang ada di masyarakat bisa langsung dikelola BUMDes atau sistem kerja sama. Selain bisa mendorong perputaran ekonomi di masyarakat, pola itu juga bisa menambah penghasilan asli kampung," ucapnya.

Abal Chair Alda, selaku Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Kecamatan Long Bagun, saat menjadi narasumber sebelum musrenbang tersebut, menjelaskan tentang desain dan rencana anggaran biaya, sehingga bisa diketahui dengan rinci setiap rupiah biaya yang akan dikeluarkan untuk pembangunan. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017