Samarinda (ANTARA Kaltim) - Atlet asal Provinsi Kalimantan Timur berpeluang masuk pemusatan latihan nasional proyeksi Asian Games 2018, seiring adanya penambahan empat nomor lomba pada cabang olahraga panjat tebing.
Sekretaris Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim Ahmad Juanda di Samarinda, Selasa, mengatakan, Pengurus Pusat FPTI pada saat kejuaraan nasional di Yogyakarta pecan lalu telah menyampaikan pemberitahuan lisan kepada dua atlet Kaltim, yakni Jamaludin dan Ilham Wahyudi untuk bersiap mengikuti seleksi nasional.
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) dipastikan mengganti sembilan nomor pertandingan dari sejumlah cabang olahraga pada pesta olahraga negara-negara Asia tersebut, di antaranya empat nomor lomba panjat tebing.
"Kami masih menunggu surat resmi dari PP FPTI, tapi yang kami tahu kedua atlet Kaltim itu dipanggil mengikuti seleksi dengan prestasi meraih medali perunggu nomor speed record pada kejurnas," jelasnya.
Juanda belum mengetahui pasti empat nomor baru pada cabang olahraga panjat tebing di Asian Games, namun dari informasi yang berkembang adalah nomor speed world putra dan putri, serta speed classic putra dan putri.
"Kalau hanya dua nomor yakni boulder dan speed combination, maka peluang Indonesia untuk meraih juara agak berat, tapi bila nomor speed ini bisa dimasukkan lagi akan membawa harapan baru bagi prestasi tim Indonesia," ujarnya.
Saat ini, lanjut Juanda, para atlet panjat tebing Kaltim yang masih bertahan di pelatnas hanya tersisa satu orang, yakni Pangeran Sapto. Sementara dua atlet lainnya, Angga Cahya dan Nova, sudah tereliminasi.
"Ketiganya mendapat kesempatan masuk timnas, karena prestasinya di ajang PON 2016. Sayangnya tidak semua bisa bertahan di pelatnas," imbuhnya.
Masuknya Jamaludin dan Ilham Wahyudi pada seleknas membawa harapan baru untuk kembali menambah atlet Kaltim yang akan berseragam Merah Putih.
"Jamal dan Ilham punya kemampuan yang bagus, tapi sayangnya pada kejurnas kemarin belum bisa optimal. Untuk itu, kami berharap ada evaluasi sebelum memenuhi panggilan seleknas, supaya keduanya lebih siap berlomba," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Sekretaris Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim Ahmad Juanda di Samarinda, Selasa, mengatakan, Pengurus Pusat FPTI pada saat kejuaraan nasional di Yogyakarta pecan lalu telah menyampaikan pemberitahuan lisan kepada dua atlet Kaltim, yakni Jamaludin dan Ilham Wahyudi untuk bersiap mengikuti seleksi nasional.
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) dipastikan mengganti sembilan nomor pertandingan dari sejumlah cabang olahraga pada pesta olahraga negara-negara Asia tersebut, di antaranya empat nomor lomba panjat tebing.
"Kami masih menunggu surat resmi dari PP FPTI, tapi yang kami tahu kedua atlet Kaltim itu dipanggil mengikuti seleksi dengan prestasi meraih medali perunggu nomor speed record pada kejurnas," jelasnya.
Juanda belum mengetahui pasti empat nomor baru pada cabang olahraga panjat tebing di Asian Games, namun dari informasi yang berkembang adalah nomor speed world putra dan putri, serta speed classic putra dan putri.
"Kalau hanya dua nomor yakni boulder dan speed combination, maka peluang Indonesia untuk meraih juara agak berat, tapi bila nomor speed ini bisa dimasukkan lagi akan membawa harapan baru bagi prestasi tim Indonesia," ujarnya.
Saat ini, lanjut Juanda, para atlet panjat tebing Kaltim yang masih bertahan di pelatnas hanya tersisa satu orang, yakni Pangeran Sapto. Sementara dua atlet lainnya, Angga Cahya dan Nova, sudah tereliminasi.
"Ketiganya mendapat kesempatan masuk timnas, karena prestasinya di ajang PON 2016. Sayangnya tidak semua bisa bertahan di pelatnas," imbuhnya.
Masuknya Jamaludin dan Ilham Wahyudi pada seleknas membawa harapan baru untuk kembali menambah atlet Kaltim yang akan berseragam Merah Putih.
"Jamal dan Ilham punya kemampuan yang bagus, tapi sayangnya pada kejurnas kemarin belum bisa optimal. Untuk itu, kami berharap ada evaluasi sebelum memenuhi panggilan seleknas, supaya keduanya lebih siap berlomba," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017