DPMD Paser Persiapkan Gelaran Bursa Inovasi Desa

Tanah Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Paser menggelar rapat persiapan untuk penyelenggaraan bursa inovasi desa yang rencananya diikuti 139 desa di daerah itu.

"Hari ini kami rapat dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah, perwakilan kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan sejumlah tokoh masyarakat untuk mempersiapkan bursa inovasi desa," kata Kepala DPMD Paser Katsul Wijaya di Tanah Grogot, Selasa.

Kegiatan bursa inovasi yang digelar pada 5 Desember 2017 akan menampilkan puluhan inovasi terbaik dari ribuan desa yang telah dikumpulkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

"Inovasi yang ditampilkan bisa berupa inovasi fisik, pelayanan dan administrasi pemerintahan desa," kata Katsul.

Ia menjelaskan, bursa inovasi desa merupakan program nasional untuk mendorong desa di setiap daerah agar dapat menduplikasi inovasi terbaik dari desa-desa di Indonesia.

"Diharapkan dalam bursa inovasi yang kami tampilkan, 139 desa di Paser dapat mereplikasi inovasi-inovasi tersebut dengan menyesuaikan kondisi desa masing-masing, serta berkomitmen untuk menerapkannya dalam program pembangunan desa," ujarnya.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Paser Ali Hapsah menambahkan, pihaknya telah mengidentifikasi sekitar 50 inovasi yang dinilai cocok dengan kondisi 139 desa di Paser.

"Dari sekitar 74 ribu desa di Indonesia, ribuan inovasi terbaik yang telah dikumpulkan Kemendes PDTT dan ada 50 inovasi yang sudah kami identifikasi," tambahnya.

Ali mencontohkan sejumlah inovasi yang dinilai cocok untuk diterapkan di Paser, seperti penggunaan solar cell, penyediaan air bersih, pembinaan posyandu, penanganan gizi buruk, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Nanti setiap desa akan mengisi dua kartu, yakni kartu komitmen dan kartu ide. Kartu komitmen diisi dengan inovasi yang kami tampilkan, artinya desa berkomitmen untuk menerapkan inovasi itu. Sedangkan kartu ide adalah kartu untuk mengisi inovasi baru yang muncul dari setiap desa, namun tidak termasuk dari 50 inovasi yang ditampilkan," ujar Ali. (*)