Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) terus memacu pertumbuhan dan pertambahan ternak di daerah setempat. Kegiatan yang dilakukan adalah upaya khusus (Upsus) sapi indukan betina wajib bunting (Siwab) terhadap sapi-sapi betina produktif.

"Tahun ini kita terus pacu pelaksanaan Upsus Siwab, sehingga tidak ada lagi sapi-sapi indukan betina produktif yang menganggur (tidak bunting)," kata Kepala Disnak Keswan Kaltim Dadang Sudarya, Rabu (8/11).

Kegiatan lapangan yang dilaksanakan petugas Keswan agar sapi betina produktif bunting yakni melakukan inseminasi buatan  (IB/suntik birahi) maupun kawin alami.

Namun Dadang mengakui IB lebih dominan dilakukan terhadap sapi indukan produktif daripada kawin alami.

IB lebih prioritas dilakukan ujarnya, untuk mengantisipasi sulitnya sapi betina produktif untuk kawin secara alami selain keterbatasan jumlah sapi jantan unggul.

Namun demikian lanjut Dadang, stroll atau benih sperma pada IB merupakan hasil stroll dari sapi jantan unggul yang sudah terpilih secara genetik memang bibit unggul.

Dia menyebutkan program  Kementerian Pertanian khususnya Dirjen Peternakan Keswan pada tahun 2017 secara nasional menargetkan sekitar 4 juta ekor sapi indukan betina wajib bunting.

Dari jumlah tersebut ungkapnya, ditarget 60 persen dari sapi indukan yang di IB dalam kurun satu tahun sudah bisa melahirkan.
Sedangkan target untuk Kaltim mengikuti program IB sekitar 18.942 ekor dan minimal 80 persennya sudah melahirkan pada kurun waktu setahun kemudian.

"Selain populasi ternak sapi juga swasembada daging akan dicapai Kaltim kalau program Upsus Siwab ini berhasil terlaksana di seluruh kabupaten dan kota," harap Dadang.

Dia menambahkan percepatan populasi sapi melalui Upsus Siwab guna mewujudkan program Gubernur Awang Faroek Ishak agar Kaltim memiliki populasi mencapai  2 Juta Sapi. (Humas Prov Kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017