Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota DPR RI dapil Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara terus mendorong Pendaftaran Sistematik Lengkap (PTSL) Nasional, sehingga tahun 2025 seluruh bidang tanah di Indonesia sudah tersertifikasi.

"Provinsi Kalimantan Timur menargetkan tahun 2018 PTSL naik menjadi 120.000 sertifikat, dari tahun ini yang sebanyak 82.000 sertifikat, sehingga diharapkan pada 2025 seluruh bidang tanah tersertifikasi," ujar anggota DPR RI dapil Kaltim-Kaltara Hetifah Sjaifudian dihubungi dari Samarinda, Selasa.

Sedangkan untuk nasional, lanjut dia, jumlah PTSL yang tahun ini sebanyak 5 juta, untuk tahun depan juga mengalami peningkatan menjadi 7 juta lembar sertifikat.

Anggota Komisi II DPR RI ini juga menegaskan bahwa PTSL merupakan program percepatan, sehingga semua pihak harus mensukseskannya dan mendaftar kepemilikan tanahnya.

"Hal yang tak kalah penting adalah tim lapangan harus kuat saat melakukan pengukuran dan kegiatan lain yang terkait, sehingga ke depan tidak ada lagi konflik masalah tanah," tuturnya.

Hetifah mengaku bahwa saat berkunjung ke kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), bersama Staf Ahli Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Bahrunsyah, Kepala Kantor Pertanahan PPU Edison, Perwakilan Kantor Wilayah BPN Kaltim Edy Mutawar, Selasa, (7/11), juga menginformasikan target tersebut.

Ia menuturkan bahwa Kabupaten PPU mendapat target 10.500 sertifikat. Target sebanyak ini dinilai merupakan target yang tidak kecil, sehingga perlu kerjasama yang baik dengan semua pihak.

Saat berada di PPU, rombongan diterima oleh Tohar, selaku Sekretaris Daerah PPU. Tohar menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap PTSL, karena target, jumlah sasaran penerima, dan harapan yang baik untuk program tersebut.

Sementara Edison, Kepala Kantor Pertanahan PPU menyampaikan bahwa diantara tujuan PTSL adalah meningkatkan ekonomi masyarakat. Program penyuluhan dan pengukuran masih terus dilakukan, meskipun Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana minim.

"Hanya ada 12 orang staf kami. Namun minimnya SDM ini tidak menjadikan hambatan. Saya dan tim tetap melakukan penyuluhan, pendataan, dan pengukuran untuk kesuksesan program ini," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017