Penajam (ANTARA Kaltim) -  Pengerjaan pengalihan "trase" atau sumbu jalan negara di kilometer 9 Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berjalan lamban karena adanya pengerjaan penyambungan pipa jaringan distribusi Perusahaan Daerah Air Minum, kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat, Edi Hasmoro.

"Keterlambatan pengerjaan pengalihan jalan nasional itu karena ada pekerjaan penyambungan pipa induk Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM," ungkap Edi Hasmoro ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Selain itu, keterlambatan pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional tersebut juga karena kontraktor pelaksana menunggu pembebasan lahan warga yang terkena proyek tersebut.

Menurut Edi Hasmoro, sampai saat ini kemajuan pengerjaan pengalihan "trase" atau sumbu jalan nasional di Kilometer 9 Nipah-Nipah itu baru mencapai 50 persen.

"Kami sudah meminta kontraktor pelaksana segera melakukan pengaspalan di jalan itu pada pekan ini," katanya.

Tahap awal pengaspalan lanjut Edi Hasmoro, dimulai dari depan Kantor Kejaksaan Negeri hingga tangki PDAM di depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara.

Sementara untuk sisi kanan jalan akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengaspalan.

Kendati pengerjaan berjalan lamban namun Eedi Hasmoro optimistis pengalihan sumbu atau "trase" jalan nasional dapat rampung sesuai target sampai Desember 2017.

Kontraktor pelaksana sudah menyiapkan material aspal dan alat berat untuk meneruskan pengerjaan pengalihan sumbu jalan nasional tersebut.

Pengalihan sumbu jalan nasional di Kilometer 9 Nipah-Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan nilai kontrak Rp37 miliar itu mulai dikerjakan pada 2011.

Pengerjaan pengalihan "trase" jalan negara itu juga sempat terkendala perizinan dari pemerintah pusat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017