Penajam (ANTARA Kaltim) -  Penyelesaian pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, masih membutuhkan anggaran lebih kurang Rp100 miliar, kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Supardi.

"Pengerjaan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe sekarang sudsh mencapai sekitar 83 persen," ungkap Supardi ketika ditemui di Penajam, Selasa.

Sesuai rencana, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Penajam Paser Utara akan menghentikan sementara pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe sampai pengerjaannya sekitar 85 persen, karena kemampuan anggaran daerah sedang menurun.

Pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di Kecamatan Penajam yang dimulai dilaksanakan pada 2014 itu akan dihentikan sementara, karena APBD mengalami defisit dan pemkab kesulitan mencari pembiayaannya.

Supardi menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara masih membutuhkan dana lebih kurang Rp100 miliar untuk menyelesaikan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe tersebut.

Dari nilai kontrak pengerjaan Bendungan Lawe-Lawe yang mencapai Rp169 miliar itu, lanjut Supardi, sekitar Rp69 miliar sudah terserap untuk pembangunan kontruksi utama bendungan.

Sementara untuk pemenuhan aksesoris, termasuk mekanikal eletrikal seperti pintu air otomatis dibutuhkan dana tambahan lebih kurang Rp100 miliar.

"Kami sudah mengajukan bantuan dana kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyelesaikan pembangunan bendungan itu," ujarnya.

Supardi berharap pemerintah pusat merespon usulan anggaran yang diajukan pemkab agar pengerjaan bendungan dapat diteruskan, termasuk melengkapi sarana prasarana di dalamnya.

Bendungan Lawe-Lawe yang memiliki kapasitas 6,5 juta meter kubik berperan penting untuk mendukung peningkatan pasokan air baku dan produksi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Penajam Paser Utara dan juga pengairan lahan pertanian.

Pembangunan Bendungan Lawe-Lawe di belakang lokasi WTP (water treatment plant) atau unit pengolahan air PDAM Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 200 hektare itu diperkirakan mampu meningkatkan produksi air bersih hingga 600 liter per detik.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017