Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak berharap perusahaan perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara membantu program dua juta ekor sapi yang telah dicanangkan sejak 2013.

"Untuk mewujudkan populasi dua juta ekor sapi, jangan hanya berharap dari pemerintah. Banyak perusahaan perkebunan sawit dan tambang yang bisa membantu untuk mewujudkannya," ujarnya di Samarinda, Jumat.

Melalui kerja sama dengan perusahaan tambang batu bara dengan pola integrasi sapi yang dipelihara di lahan eks tambang, kataya, bisa diwujudkan sebanyak 59.375 ekor per tahun.

Angka ini diperoleh dari hasil pendataan lahan tambang yang sudah lama tidak difungsikan dan tersebar di kabupaten/kota di Kaltim.

Kemudian melalui kerja sama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan pola integrasi sapi-sawit sebanyak 267.188 ekor per tahun, yakni perusahaan sawit memelihara di lahan sawit yang umurnya sudah cukup sehingga sapi tidak bisa merusak tanaman sawit, atau perusahaan sawit bekerja sama dengan peternak.

Melalui sistem ini, keduanya saling menguntungkan karena dari kotoran dan urine sapi dapat menjadi pupuk bagi sawit, sementara limbah sawit bisa dijadikan pakan ternak.

"Semua itu bisa terwujud asal ada komitmen dari perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus sadar bahwa mereka telah mengambil sumber daya alam Kaltim sehingga harus bertanggung jawab turut membangun dan menyejahterakan masyarakat melalui sistem ini," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan pola lain yang membantu mewujudkan dua selain dari perusahaan, diantaranya dari APBD Kaltim, APBN, APBD kabupaten/kota, dari perbankan melalui kredit ternak seperti dari Bank Kaltim dan BRI.

Pada 2014 jumlah sapi di Kaltim dilakukan penambahan 100 ribu ekor yang diperoleh dari APBD Kaltim sebanyak 2.500 ekor, dari APBN sebanyak 1.250 ekor, dari APBD kabupaten/kota sebanyak 7.500 ekor.

Kemudian dari Bank Kaltim melalui pembiayaan modal dari program Kredit Ternak Sejahtera sebanyak 12.500 ekor, dari BRI 7.500 ekor, perusahaan tambang melalui integrasi sapi dengan lahan eks tambang sebanyak 12.500 ekor, dan integrasi sapi dengan perkebunan sawit sebanyak 56.250 ekor.

Sedangkan jumlah pengadaan sapi mulai 2015 hingga 2018 angkanya sama per tahun, masing-masing tahun sebanyak 475.000 ekor, sehingga total pada akhir 2018 akan tercapai populasi di Provinsi Kaltim sebanyak 2 juta ekor.

Rincian dari pengadaan sapi per tahun itu adalah dari APBD Kaltim sebanyak 11.875 ekor, dari APBN sebanyak 5.838 ekor, dari APBD masing-masing kabupaten/kota total sebanyak 35.625 ekor.

"Selanjutnya pengadaan sapi melalui kredit dari Bank Kaltim sebanyak 59.375 ekor, kemudian dari BRI sebanyak 35.625 ekor," ucap Dadang.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017