Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kontingen Kalimantan Timur berhasil menempati peringkat kedua pada kejuaraan nasional panjat tebing junior dan kelompok umur yang berlangsung di Sawah Lunto, Sumatera Barat, 23-29 Agustus 2017.
Hingga akhir perlombaan, tim panjat tebing Kaltim mengumpulkan tiga medali emas, tujuh perak dan lima perunggu, di bawah tim Jawa Timur yang menjadi juara umum dengan 10 emas, empat perak dan 10 perunggu.
Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim Ahmad Juanda dihubungi di Samarinda, Selasa, menyatakan bangga dengan pencapaian tersebut, mengingat dengan persiapan yang minim masih mampu mewujudkan target tiga besar.
Adapun peraih medali emas untuk Kaltim masing-masing Juskerina pada nomor lead junior putri, M Owen Siburian pada nomor speed record youth B putra dan Richo febrian pada lead youth C putra.
"Memang ada beberapa target emas kita yang meleset, seperti di nomor boulder, kita hanya bisa meraih perak dan perunggu," katanya.
Berkaca dari hasil kejurnas itu, Juanda mengatakan banyak hal yang harus dibenahi oleh FPTI Kaltim, utamanya terkait pembaruan sarana dan prasarana latihan.
Ia menjelaskan bahwa olahraga panjat tebing terus mengalami pembenahan terkait sarana dan prasarananya dalam rangka mengikuti perkembangan olahraga panjat tebing di dunia.
Namun, di Kaltim saat ini masih menggunakan sarana dan prasarana lama yang merupakan bekas pakai untuk pertandingan PON 2008.
"Salah satu contohnya seperti bentuk volum untuk pegangan pemanjat, saat ini sudah banyak digunakan volum bulat dan besar, sementara di Kaltim masih menggunakan volum segi tiga," jelasnya.
Juanda berharap keluhan peralatan latihan ini bisa menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim melalui KONI setempat, sehingga pemanjat Kaltim bisa menjalani program latihan sesuai dengan yang dijalankan di daerah lain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Hingga akhir perlombaan, tim panjat tebing Kaltim mengumpulkan tiga medali emas, tujuh perak dan lima perunggu, di bawah tim Jawa Timur yang menjadi juara umum dengan 10 emas, empat perak dan 10 perunggu.
Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kaltim Ahmad Juanda dihubungi di Samarinda, Selasa, menyatakan bangga dengan pencapaian tersebut, mengingat dengan persiapan yang minim masih mampu mewujudkan target tiga besar.
Adapun peraih medali emas untuk Kaltim masing-masing Juskerina pada nomor lead junior putri, M Owen Siburian pada nomor speed record youth B putra dan Richo febrian pada lead youth C putra.
"Memang ada beberapa target emas kita yang meleset, seperti di nomor boulder, kita hanya bisa meraih perak dan perunggu," katanya.
Berkaca dari hasil kejurnas itu, Juanda mengatakan banyak hal yang harus dibenahi oleh FPTI Kaltim, utamanya terkait pembaruan sarana dan prasarana latihan.
Ia menjelaskan bahwa olahraga panjat tebing terus mengalami pembenahan terkait sarana dan prasarananya dalam rangka mengikuti perkembangan olahraga panjat tebing di dunia.
Namun, di Kaltim saat ini masih menggunakan sarana dan prasarana lama yang merupakan bekas pakai untuk pertandingan PON 2008.
"Salah satu contohnya seperti bentuk volum untuk pegangan pemanjat, saat ini sudah banyak digunakan volum bulat dan besar, sementara di Kaltim masih menggunakan volum segi tiga," jelasnya.
Juanda berharap keluhan peralatan latihan ini bisa menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kaltim melalui KONI setempat, sehingga pemanjat Kaltim bisa menjalani program latihan sesuai dengan yang dijalankan di daerah lain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017