Penajam (ANTARA Kaltim) -  Alat pendingin di sejumlah ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak bisa difungsikan karena kekurangan daya listrik, sehingga membuat kondisi ruangan menjadi cukup panas.

Sejumlah pasien dan keluarga pasien yang ditemui di RSUD Penajam, Jumat, mengungkapkan, fasilitas pendingan ruangan (AC) yang terpasang di ruang rawat inap tidak berfungsi.

Kondisi tersebut sebenarnya dikeluhkan banyak pasien atau keluarga pasien sejak lama, karena merasa kepanasan dan tidak nyaman saat berada di ruang rawat inap RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara.

Direktur RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara Jense Grace Makisurat saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa alat pendingin ruangan di ruang rawat inap tidak bisa difungsikan, karena daya listrik yang masih terbatas.

Selain itu, pihaknya juga terkendala anggaran untuk bisa memfungsikan pendingin ruangan di ruang rawat inap, jika harus menggunakan genset.

"Untuk penggunaan genset dibutuhkan biaya mencapai Rp2 miliar setahun hanya untuk membeli bahan bakar solar," ungkap Grace Makisurat.

Ia menambahkan, sejumlah peralatan medis dan fasilitas RSUD, seperti ruang instalasi gawat darurat dan ruang operasi juga memanfaatkan pasokan listrik dari genset.

Daya listrik yang tersedia di RSUD Penajam Paser Utara saat ini hanya 150 kilovolt ampere (KVA), sementara kebutuhan listrik untuk seluruh ruangan mencapai 500 KVA.

Sementara terkait pemakaian kipas angin di ruang rawat inap, Grace mengakui bahwa hal itu memang menyalahi peraturan, namun terpaksa dilakukan karena tidak sedikit pasien yang menolak menggunakan pendingin ruangan.

Dari hasil pantauan, seluruh ruang rawat inap di RSUD Kabupaten Penajam Paser Utara sudah terpasang AC, namun tidak difungsikan karena daya listrik yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik di seluruh ruangan.

Grace Makisurat menambahkan, pihak rumah sakit telah bekerja sama dengan PLN untuk penambahan daya listrik, namun untuk biaya sarana instalasi listrik di seluruh ruangan yang mencapai sekitar Rp4 miliar masih diupayakan pada APBD Perubahan 2017.(*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017